RINGTIMES BANYUWANGI - Aglaonema memang tanaman hias yang mudah untuk dirawat, meskipun begitu banyak pemilik tanaman hias satu ini masih sering melakukan kesalahan dalam merawatnya.
Di tahun 2020 ini, tanaman hias aglaonema memang lagi banyak diburu oleh para pecinta tanaman hias karena daunnya yang eksotis.
Selain itu, tanaman ini bisa menjadi alternatif dekorasi indoor supaya rumah terlihat asri.
Menurut penelitian aglaonema atau sri rejeki juga dipercaya bisa menyaring udara kotor dalam ruangan sehingga dapat meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.
Dalam kepercayaan feng shui juga menyebut bahwa tanaman hias aglaonema dipercaya bisa mendatangkan keberuntungan bagi pemiliknya.
Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini
Tanaman aglaonema juga terkenal karena tidak memerlukan perawatan yang rumit dan justru terkesan simple.
Akan tetapi, ternyata ada kesalahan yang biasa dilakukan pecinta tanaman hias baru yang belum lama memiliki aglaonema.
Biasanya aglaonema yang tidka sehat akan menunjukkan warna daun yang pudar, tdak berkilau, menguning, layu, bahkan sampai mati.
Seperti dilansir oleh ringtimesbanyuwangi.com dari pupuklahan.blogspot.com, berikut kesalahan merawat aglaonema yang sebaiknya jangan dilakukan.
1. Menyiram setiap hari
Aglaonema merupakan tanmana hias yang tidak menyukai terlalu banyak air, sehingga menyiramnya setiap hari justru akan membuat aglaonema cepat sakit dan lama-kelamaan akarnya akan membusuk, serta bisa menyebabkan kematian.
Baca Juga: Daun Alocasia Semakin Tebal dan Kokoh, Simak Tips Mudah Merawatnya
Untuk itu, atur waktu penyiraman berkisar tiga hingga empat hari sekali, dan sesuaikan dengan kelembaban media tanam.
Lebih baik jaga kelembaban media tanam, jangan terlalu basah dan juga jangan terlalu kering.
2. Terkena sinar matahari langsung
Aglaonema yang sering terkena paparan cahaya matahari secara langsung akan membuat daunnya terbakar, tumbuh kerdil, sulit berkembang, dan warnanya akan memudar.
Letakkan tanaman aglaonema pada tempat yang teduh atau rindang, dan jangan langsung ditempatkan pada tempat yang terkena sengatan cahaya matahari secara langsung.
3. Memberi pupuk kandang yang belum matang
Pupuk kandang dari kotoran hewan yang masih belum matang mengandung bahan organik tinggi dan zat beracun. Penambahan jenis pupuk seperti itu malah akan berdampak buruk pada aglaonema.
Baca Juga: Spesifikasi OPPO Reno3 Pro, HP Terbaru 2020
Untuk itu gunakan pupuk kandang yang telah matang sempurna dengan ciri-ciri beremah, bentuk dan warna serupa dengan tanah, dan tidak berbau busuk.
Biasanya pupuk kandang yang sempurna biasanya telah mengalami proses dekomposisi berlangsung antara tiga hingga enam bulan lamanya.
4. Terlalu sering ganti pot
Terlalu sering mengganti pot akan menyebabkan aglaonema menjadi stres dan dapat mengganggu serta merusak akarnya.
Untuk itu pastikan pot yang anda pilih sudah sesuai dengan model dan ukuran yang anda inginkan, sehingga tidak perlu ganti pot terlalu sering.
Jika pun diperlukan untuk mengganti pot sebaiknya tunggu pertumbuhan sampai jangka waktu enam bulan hingga satu tahun.
Baca Juga: Lirik Lagu Bukan Cinta Biasa di Nyanyikan Oleh Happy Asmara
5. Tidak menggunakan pelindung/paranet
Menempatkan aglaonema ditempat terbuka tanpa pelindung akan membuat tanaman aglaonema menjadi gampang rusak.
Untuk menghindari kerusakan akibat diletakkan ditempat terbuka, lebih baik memakai sejenis pelindung atau paranet di atas tempat aglaonema diletakkan.
Paranet akan melindungi aglaonema dari hujan deras, angin kencang, dan terik sinar matahari.***