RINGTIMES BANYUWANGI – Belakangan ini, tanaman hias seperti aglonema, monstera, janda bolong, hingga calathea agaknya sedang populer dikalangan pencinta tanaman.
Salah satu cara agar tanaman hias Anda tetap subur, terawat, dan berdaun rimbun adalah dengan memberikan pupuk terbaik dengan perawatan rutin.
Terlebih jika tanaman hias tersebut dijadikan bisnis, maka pemberian pupuk adalah unsur yang sangat penting.
Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini
Seperti diketahui, terdapat dua jenis pupuk yakni pupuk kimia dan pupuk alami.
Ternyata, kedua jenis pupuk tersebut memiliki sisi baik dna buruk masing-masing.
Salah satu pupuk yang baik untuk tanaman hias adalah pupuk NPK.
Hal ini dikarenakan pupuk NPK memiliki zat penyubur tanah serta tinggi vitamin untuk tanah yang mengandung unsur hara yang cukup tinggi.
Pupuk NPK bisa membuat tanah yang kering menjadi gembur. Tak heran jika pupuk jenis ini sering dipakai oleh para petani.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 Menang 4-0 dari Hajduk Split, Tapi Shin Tae Young Masih Belum Puas
Daripada Anda membeli pupuk NPK, lebih baik Anda membuatnya sendiri. Jika telaten, bahkan pupuk NPK ini bisa jadi bisnis sampingan Anda disamping menjual tanaman hias.
Dilansir ringtimesbanyuwangi.com dari berbagai sumber, berikut cara membuat pupuk NPK.
- Ketahui dulu kandungannya
Pupuk NPK bisa dibuat menyesuaikan dengan jenis tanamannya. Pastika Anda mengetahui jumlah takaran yang pas untuk membuat pupuk sesuai jenis tanaman hias yang Anda miliki.
Anda membutuhkan nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) dengan kadar kandungan berikut :
Nitrogen : 54 persen
Fosfor : 35 persen
Kalium : 45 persen
- Takar dengan tepat
Jika Anda ingin membuat pupuk NPK dalam jumlah banyak, Anda bisa menggunakan jenis perbandingan berikut ini.
Semisal untuk dijadikan 100 kg, Anda butuh membuat perbandingan 10 : 15 : 10 pada setiap unsurnya. Gunakan rumus perhitungan:
Baca Juga: Cara Tidur Cepat Termudah Untuk Kaum Insomnia, Cukup 10 Detik Saja
“Jumlah perbandingan setiap unsur x jumlah dalam kg = hasil awal”
“(100 : jumlah persen kandungan) x hasil awal = hasil akhir”
Berikut perhitungannya untuk 100 kg pupuk :
- Unsur N atau pupuk urea
10% x 100 kg = 10 kg
(100 : 54) x 10 kg = 19 kg
- Unsur P atau pupuk SP36
15% x 100 kg – 15 kg
(100 : 360) x 15 kg = 41 kg
Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 Menang 4-0 dari Hajduk Split, Tapi Shin Tae Young Masih Belum Puas
- Unsur K atau pupuk kalium
10 x 100 kg = 10 kg
(100 : 45) x 10 kg = 22 kg
Maka kesimpulannya, Anda membutuhkan 19 kg pupuk urea, 41 kg, pupuk SP36, dan 22 kg pupuk kalium untuk mendapatkan perbandingan 10 : 15 : 10 untuk selanjutnya dibuat menjadi pupuk NPK.
Baca Juga: Lirik Lagu Apakah Itu Cinta di Nyanyikan Oleh Happy Asmara
Jika Anda bisa mengelolanya dengan baik, maka pupuk NPK ini bisa jadi lading bisnis menarik untuk Anda.***