RINGTIMES BANYUWANGI – Soekarno atau biasa disebut Bung Karno merupakan presiden pertama Indonesia yang berjasa dalam memerdekakan negeri ini.
Munculnya Soekrno sebagai pemimpin Indonesia dalam periode Kalasumbaga (1901-2000) ternyata sudah diramalkan dalam ramalan Jayabaya dan hasilnya cukup akurat.
Soekarno digambarkan sebagai seorang raja yang memakai kopyah atau peci warna hitam, sudah tak memiliki ayah, suaranya menggelegar, berkharisma, dan dikenal sebagai pemimpin besar revolusi.
Baca Juga: Mobil Rombongan Bung Karno Pernah Dilempari Granat, Simak Apa yang Terjadi
Dalam ramalan Jayabaya, berikut bunyi tembang Jawa yang menggambarkan sosok Soekarno, sebagaimana dilansir dari kanal YouTube Kayong Tv, Selasa 1 Juni 2021.
“Ratu digdoyo, ora tedhes tapak paluning pandhe sisaning gurindo, nangeng apese mungsuh setan thuyul ambergandhus, bocah cilik-cilik pating pendhelik ngrubungi omah surak-surak koyo ggugah pitek, ratau atine cilek angundomono bolo seberang sing doyan asu.”
Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, begini bunyinya.
Baca Juga: Detik-detik Bung Karno Wafat, Ini Kata Terakhir yang Diucapkan
“Sang raja kebal terhadap berbagai jenis senjata (selalu lolos dari pecobaan pembunuhan), namun memiliki kelemahan mudah dirayu wanita cantik, dan tidak berdaya terhadap anak-anak kecil yang mengelilingi rumah atau bisa diartikan bahwa mundurnya Soekarno karena demo para pelajar dan mahasiswa.”
“Sing wani bakal wirang, yen ngluruk tanpo bplp, digdoyo tanpoaji opo-opo, lamun menang tanpo ngasorake liyan, sugih tan abebandhu, umbulane warna jenang gulo kelopo. Patine merga lemes.”
Baca Juga: Donald Trump Kecam Joe Biden, Sebut Telah Menghancurkan Negara AS
Artinya dalam bahasa Indonesia, “Sakti tanpa pusaka, menang perang tanpa merendahkan lawannya, kaya tanpa harta, dan benderanya merah putih. Ia meninggal dalam genggaman manusia.”
Ramalan Jayabaya sangat akurat dan tepat dalam meramalkan naiknya Soekarno sebagai pemimpin Indonesia yang pertama.
Baca Juga: Jejak Soekarno Dirikan Partai Nasional Indonesia atau PNI
Terbukti pada tahun 1945, ketika proklamasi kemerdakaan dibacakan, Bung Karno menjadi presiden pertama RI.
Seperti ramalan Jayabaya yaitu Notonagoro, maka huruf akhir ‘No’ pada nama Soekarno menjadi bukti bahwa ramalan Jayabaya benar.***