Prediksi NASA tentang Asteroid 2009 JF1, Bergerak 18 KM per Detik ke Arah Bumi

19 Agustus 2021, 16:02 WIB
Ilustrasi Asteroid. Simak prediksi NASA tentang asteroid 2009 JF1. /Pixabay/9866112/

RINGTIMES BANYUWANGI - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah memprediksi akan ada asteroid yang jatuh menghantam bumi.

Asteroid bernama 2009 JF1 itu diperkirakan akan menghantam dan menghasilkan dampak di bumi pada 2022.

Berdasarkan namanya, benda langit yang relatif kecil itu ditemukan pertama kali pada tahun 2009. Saat itu, NASA mengukurnya menggunakan sistem Sentry. Ternyata asteroid 2009 JF1 berdiameter 13 meter.

Baca Juga: Prediksi NASA untuk Tahun 2022, Akan Ada Asteroid Hantam Bumi pada Bulan Mei

Meski disebut benda langit yang relatif kecil, NASA mendefinisikan asteroid 2009 JF1 itu memiliki potensi yang berbahaya bagi bumi jika benar-benar akan terjadi hantaman.

NASA menyatakan perkiraan kekuatan ledakan yang disebabkan asteroid itu mencapai 230 kiloton dinamit.

Sedangkan kekuatan ledakan yang dihasilkan bom Hiroshima adalah 15 kiloton. Artinya, kekuatan ledakan yang dihasilkan asteroid 2009 JF1 lima belas kali lebih besar dari bom Hiroshima.

Baca Juga: NASA Prediksi Tahun 2022 Bumi Dihantam Asteroid, Kekuatan Ledakannya 15 Kali Bom Hiroshima

Setelah dilakukan pengamatan secara mendalam, NASA perkirakan dampak dari asteroid itu terjadi di bumi pada tanggal 6 Mei 2022 pukul 08.34.

Pengamatan itu dilakukan dengan cara mengklasifikasikan asteroid 2009 JF1 berdasarkan ukuran, kecepatan, dimensi, dan tahun di mana NASA yakin dampaknya akan terjadi.

Menurut pengamatan NASA, 2009 JF1 saat ini berada 375.587.595 km dari planet, bergerak mendekati bumi dengan kecepatan 18 km per detik, sebagaimana dilansir dari laman TheNewsTrace pada Kamis, 19 Agustus 2021.

Baca Juga: Prediksi Asteroid Bennu akan Menabrak Bumi, Simak Dampak yang Diakibatkan

Berdasarkan perkiraan itu, asteroid 2009 JF1 terbang melewati Bumi dengan kecepatan luar biasa, yakni 65.293 kilometer per jam.

Asteroid ini terus dipantau oleh Jet Propulsion Laboratory NASA, menggunakan sistem otomatis yang disebut Sentry.

"Sentry adalah sistem pemantauan tabrakan yang sangat otomatis yang terus-menerus memindai katalog asteroid terbaru untuk kemungkinan dampak masa depan dengan Bumi selama 100 tahun ke depan," ungkap NASA.

Baca Juga: Asteroid Bennu Diprediksi akan Menghantam Bumi, Simak Kemungkinan Waktunya

NASA menyatakan bahwa kemungkinan asteroit 2009 JF1 menghantam bumi adalah satu dari 3.800 atau setara dengan 0,026%.***

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: TheNewsTrace

Tags

Terkini

Terpopuler