TESS Menemukan Dua Planet Lebih Besar dari Bumi yang Tidak Jauh dari Tata Surya

20 Juni 2022, 09:15 WIB
Ilustrasi bumi/Beberapa waktu lalu, TESS milik NASA telah mendeteksi adanya planet baru yang lebih besar dari Bumi yang tdak jauh dari Tata Surya /NASA/unsplash.com

RINGTIMES BANYUWANGI - Teleskop TESS (Transiting Exoplante Survey Satellite) yang dimiliki Badan Antariksa AS (NASA) menangkap sebuah planet baru berukuran 2-3 kali lebih besar dari Bumi.

Menariknya planet baru tersebut berada di ‘lingkungan galaksi’ yang berada hanya 33 tahun cahaya dari planet Bumi.

Walaupun begitu, itu tetaplah sangat jauh. Jika kita pergi menggunakan kendaraan yang memiliki kecepatan 1/10 kecepatan cahaya, tetap membutuhkan sekitar 330 tahun untuk mencapai planet tersebut.

Baca Juga: Perjalanan ke Planet Mars, Elon Musk: Resiko Tidak Dapat Kembali ke Bumi

Di pertemuan para astronomi Amerika atau dikenal dengan American Astronomical Society pada, 15 Juni 2022 di California, sejumlah ilmuwan melakukan identifikasi sekelompok objek yang baru ditemukan itu.

Mereka melakukan identifikasi termasuk dengan bintang induk dan planet yang mengorbit atau sering dikenal dengan sistem planet.

Di antara sekelompok objek yang baru ditemukan tersebut, mereka menemukan ada dua planet yang berukuran lebih besar dari Bumi atau dikenal sebagai Super-Earth.

Baca Juga: 9 Fenomena Astronomi Ini Akan Terjadi di Akhir Bulan Juni, Tiga Kali Hujan Meteor

Menurut siaran pers dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), bintang induk pada sistem planet ini diberi nama HD 260655.

Berbeda dengan matahari, bintang ini berukuran lebih kecil dan bersuhu dingin. Sehingga masuk klasifikasi katai M (M-dwarf, red kerdil).

Hal tersebut sesuai dengan sistem klasifikasi Morgan Keenam yang berbasis spektral.

HD 260655 yang menjadi pusat Tata Surya dari sistem planet yang baru ditemukan, termasuk ke dalam kelompok bintang deret utama tipe-G dengan jumlah hanya 1/10 dari katai merah.

Pada sistem planet tersebut, planet bagian dalam mengorbit HD 260655 setiap 2,8 hari Bumi, berukuran 1,2 kali lebih besar dan dua kali lebih besar dari bumi.

Baca Juga: Catat Tanggalnya, Bulan Juni ini Akan Ada 14 Fenomena Astronomi

Sedangkan pada planet terluar membutuhkan waktu sekitar 5,7 hari Bumi untuk sekali mengelilingi HD 260655, 1,5 kali ukuran dan 3 kali massa Bumi.

Kedua planet tersebut dianggap oleh para ilmuwan sebagai planet berbatu.

Seorang ilmuwan asal Kavli Institute for Astrophysics and Space Studies MIT, Michelle Kunimoto mengatakan kalau dua planet yang mengorbit bintang induk dapat dijadikan bahan pengamatan untuk mempelajari atmosfernya, karena HD 260655 memiliki magnitude dan cahaya yang tinggi.

Menurutnya, penelitian tersebut dapat menjawab sejumlah pertanyaan seperti “Apakah ada atmosfer yang kaya akan volatilitas di sekitar planet ini” dan “Apakah ada tanda-tanda organisme berbasis air atau karbon?”

Tujuan mempelajari dua planet ini adalah untuk menentukan apakah atmosfer pada dua planet ini memiliki lapisan seperti ozon atau adanya kehidupan di dalamnya.

Baca Juga: Mitos Terjadinya Gerhana Matahari, Salah Satunya Harga Makanan Diprediksi Akan Mahal

Tapi, tim penemu dari dua planet tersebut memastikan bahwa planet tersebut tidak cocok untuk ditinggali oleh manusia

Karena kedekatannya dengan bintang inangnya, suhunya sangat tinggi untuk menahan air.

Menurut penelitian, planet bagian dalam HD 260655 memiliki suhu 436,6 derajat Celcius, sedangkan planet terluar berada di angka 286,6 derajat Celcius.

Teleskop TESS diluncurkan pada bulan April 2018 dan mengemban misi untuk mencari planet-planet di luar Tata Surya.

Avi Shporer dan anggota tim peneliti MIT mengatakan bahwa, sangat mungkin jika ada lebih dari dua planet yang mengorbit pada HD 260655.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-rakyat.com dengan judul, “Terdeteksi Dua super-Bumi Dekat Tata Surya, Butuh 330 Tahun untuk Tiba di Sana” pada 20 Juni 2022.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler