Network
RINGTIMES BANYUWANGI - Mungkin kebanyakan dari kita pernah mendengar angka 13 sebagai angka pembawa sial. Namun lain hal dengan kepercayaan Cina khususnya berhubungan dengan feng shui. Masyarakat Tiongkok percaya bahwa nomor pembawa sial adalah angka 4.
Lantas kenapa nomor 4 diidentikkan dengan angka pembawa sial?
Bukan tanpa alasan, masyarakat Tiongkok memercayai hal semacam nomor 4 sebagai pembawa sial.
Baca Juga: Mitos di Balik Malam Satu Suro, Waktu Keramat yang Dipercaya Orang Jawa
Dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari The Spruce pada 12 Februari 2021, hal ini disebabkan karena pelafalan atau pengucapan angka 4 dalam bahasa mandarin Kantonis terdengar layaknya pelafalan kata 'mati' atau 'kematian'.
Itulah penyebab mengapa angka 4 selalu dikaitkan dengan nomor atau angka pembawa sial bagi tradisi masyarakat Cina.
Selain itu, menurut feng shui, shio, dan takhayul nomor 4 adalah pembawa energi negatif dan kesialan bagi masyarakat Tiongkok.
Baca Juga: Mitos Tanaman Wijaya Kusuma, Lambang dari Kejayaan, Kesaktian dan Kekayaan
Tak heran, jika di negara Asia Utara tersebut nomor 4 akan sangat jarang ditemukan sebagai penomoran lantai di dalam lift.
Akan tetapi, hal ini pun tidak jauh beda dengan orang-orang barat yang memercayai angka 13 sebagai angka pembawa sial.
Bahkan, menengok dari sejarah peristiwa 9/11, banyak orang barat yang percaya untuk tidak melakukan perjalanan menggunakan transportasi pesawat pada tanggal tersebut.
Baca Juga: Mitos Suku Jawa dan Suku Sunda Dilarang Menikah, Begini Asal-usulnya
Lain dari tradisi Cina yang menganggap nomor 4 pembawa sial, nomor 4 di Negara Barat justru menjadi tradisi penomoran yang ramah atau nomor menggambarkan kehidupan.
Dalam kepercayaan Negara Barat, nomor 4 memiliki arti energi yang membumi dan selalu mengajarkan hal yang perlu kita pelajari sebagai manusia supaya dapat hidup lebih baik ke depannya.
Nomor 4 juga perlambangan dari 4 musim, 4 arah mata angin, maka dari itu orang barat lebih memaknai nomor 4 sebagai nomor pelindung.
Baca Juga: 10 Mitos dan Tradisi Tahun Baru Imlek, Salah Satunya Tidak Boleh Menyapu
Percaya tidak percaya takhayul tersebut telah berkembang sejak zaman nenek moyang, bahkan hingga kini pun masih dipercayai oleh sebagian besar masyarakat Cina.
Terkait kebenarannya, semua tergantung dari kepercayaan setiap individu yang berbeda antara satu sama lain.***
