Network
RINGTIMES BANYUWANGI - Menteri BUMN, Erick Thohir memposting video dengan pengelola dan penjaga situs Rowo Bayu melalui Instagram resmi @erickthohir, ungkap fakta mengenai cerita dibalik KKN Di Desa Penari.
Cerita KKN Desa Penari kembali menjadi viral seiring dengan rilisnya film ini di bioskop. Film yang diperankan oleh Tissa Biani ini mendapat banyak perhatian hingga menjadi film horor Indonesia terlaris sepanjang masa.
Diceritakan bahwa film KKN Desa Penari berasal dari kejadian nyata, menjadikan film ini semakin membuat penasaran mengenai fakta-fakta dibaliknya.
Baca Juga: Sinopsis Film KKN di Desa Penari, Film Horor Indonesia Terlaris
Walaupun cerita dari thread twitter telah menyamarkan lokasi asli kejadian di KKN Desa Penari, namun berbagai rumor mengenai fakta tentang kejadian tersebut telah beredar.
Salah satu rumor yang beredar adalah bahwa lokasi kejadian KKN berada di Banyuwangi, tepatnya di situs Rowo Bayu kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi.
Ikut penasaran dengan cerita dibalik KKN Desa Penari, Erick Thohir menanyai langsung penjaga Rowo Bayu.
Baca Juga: Tembus 5 Juta Penonton, Berikut Review dan Link Nonton KKN di Desa Penari
Dalam video Instagram Reels berdurasi kurang lebih satu menit yang di upload melalui akun @erickthohir, Erick Thohir berbincang langung dengan Sudirman, penjaga Rowo Bayu.
Erick Thohir bertanya apakah benar KKN yang dikisahkan pada film KKN Desa Penari memang benar adanya. Sudirman mengiyakan pertanyaan tersebut.
Sudirman juga mengatakan bahwa tanggal dan tahun kejadian KKN tersebut sudah tercatat. Beliau juga menunjukkan sebuah gambar yang diyakini adalah sumur atau pemandian pada cerita KKN Desa Penari.
Sudirman menceritakan bahwa cerita KKN Desa Penari berangkat dari KKN tahun 2008, terdapat 6 mahasiswa yang datang untuk melakukan KKN di Rowo Bayu.
Baca Juga: Sinopsis Film KKN Desa Penari, Sempat Trending di Twitter
"Cerita Desa Penari berangkat dari KKN 2008. Itu ada enam mahasiwa dari Surabaya", ungkap Sudirman kepada Erick Thohir.
Dua orang diantara mahasiswa tersebut adalah mahasiswa laki-laki dan perempuan yang menjalin ikatan asmara, menjelajah ke luar situs Rowo Bayu dan kembali membawa sebuah bingkisan.
Dua orang mahasiswa tersebut bertemu dengan seseorang dan kemudian diajaklah ke sebuah tempat tinggal. Di sana kedua mahasiswa ini dijamu makanan.
Sepulang dari desa penari dua orang mahasiswa tersebut menceritakan pengalaman mereka.
Empat mahasiswa lainnya menyangkal bahwa tidak ada desa yang disebutkan dua temannya tersebut.
Baca Juga: Sinopsis Film KKN di Desa Penari, Film Horor Indonesia Terlaris
Demi meyakinkan temannya, dua mahasiswa ini menunjukkan bingkisan yang dibawa dari desa penari.
Bingkisan tersebut nampak normal dari luar, dibungkus kertas koran dan dimasukkan ke dalam tas.
Dua mahasiswa menunjukkan oleh-oleh dari desa penari, ternyata bingkisan itu tidak lagi dibungkus kertas koran tapi dibungkus daun talas.
Lebih mengejutkannya lagi, isi dari bingkisan tersebut adalah kepala kera yang baru dipotong.
Setelah melihat hal itu, si mahasiswa laki-laki pingsan dan beberapa hari kemudian meninggal. Sedangkan si mahasiswa perempuan meninggal satu bulan setelahnya.
Mendengar cerita tersebut, Erick Thohir merinding. Di akhir video Erick Thorir mengatakan sudah dua kali berkunjung ke Banyuwangi dan untuk ketiga kalinya akan berkunjung ke desa wisata yang disebutkan di video.***
