RINGTIMES BANYUWANGI – Helikopter AH-64 E Apache dengan mesin yang canggih didatangkan untuk melengkapi alat utama sistem pertahanan TNI.
Helikopter AH-64 E Apache Guardian dirilis perdana pada tahun 2012 dengan mengadopsi mesin baru yang dapat menghasilkan kecepatan maksimum mencapai 300 km/jam.
Meskipun Indonesia didahului oleh Singapura dalam melengkapi angkatan bersenjata dengan helikopter tempur Apache di kawasan Asia Tenggara, namun helikopter milik Indonesia lebih canggih dari Singapura.
Baca Juga: Ungkap 2 Syarat Perwira TNI Polri Boleh Jabat Kepala Daerah, Wakil Ketua MPR: Tidak Dimungkinkan
Helikopter AH-64 E Apache menggunakan sepasang mesin T700-GE-701D dari general electric yang mempunyai kekuatan lebih besar dari mesin AH-64D milik Singapura, sebagaimana dilansir dari laman dislaik TNI AD pada Minggu, 7 November 2021.
AH-64 E Apache adalah tipe helikopter militer dari jenis penyerbu atau penempur yang bisa diterbangkan dalam berbagai keadaan cuaca.
Sehingga bisa melakukan perlawanan atau menyerang musuh meskipun kondisi cuaca buruk.
Baca Juga: Kejar MIT Ali Kalora, Panglima TNI dan Kapolri: Negara Tak Boleh Kalah dari Teroris
Helikopter tempur ini dikendalikan oleh dua orang crew dilengkapi dengan beberapa senjata utama.
Senjata tersebut adalah senapan mesin M230 kaliber 30 mm yang terletak di bawah hidung AH-64 Apache.
Kecanggihannya dalam melibas musuh atau serangan lawan telah terbukti dan diuji dalam mengemban tugas di berbagai medan operasa di dunia.
Baca Juga: Pengamat Sebut KRI Nanggala 402 Kelebihan Muatan, TNI AL: Tidak Benar dan Berdasar
Hal tersebut dikisahkan oleh Mayjen TNI Benny Susianto yang merupakan mantan Danpuspenerbad.
Pada sauatu malam yang gelap pekat di padang gurun Irak, kompi helikopter serang dari Batalyon penerbangan 3-1 yang dilengkapi dengan alutsista helikopter tempur jenis AH-64 Apache.
Mereka menembaki sasaan yang tidak terlihat oleh mata telanjang yang ada di lebih dari 5 km di depan mereka.
Baca Juga: Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak di Perairan Bali, TNI Lakukan Pencarian
Hal tersebut dideteksi melalui fasilitas canggih dari AH-64 E Apache yakni kamera FLIR (Foward Looking infra-red).
Sementara itu musuh masih tidak menyadari apa yang menembaki dan menyebabkan kerusakan pada kendaraan tempur dan tank merkea.
Dengan serangan ini, Brigade Kavaleri 1-2 dapat menghancurkan Brigade Tank divisi Adnan dari Garda Republik Irak dalam satu malam.***