Dampak Asteroid Hantam Bumi 4 Miliar Tahun Lalu Membawa Kehidupan

9 Juni 2020, 14:55 WIB
ILUSTRASI asteroid mendekati bumi /Yuri_Arcurs/.*/PIXABAY/Getty Images

RINGTIMES BANYUWANGI- Sebuah studi baru-baru ini mengklaim bahwa asteroid yang menghantam Bumi 4 miliar tahun lalu menciptakan molekul pembawa kehidupan.

Para peneliti dari Tohoku University, Jepangmenciptakan ulang kondisi di kawah dasar laut dampak asteroid raksasa yang menabrak Bumi.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Daily Mail, tim peneliti mengatakan bahwa kawah dasar laut menyimpan rahasia bagaimana batuan ruang angkasa kuno ini membawa molekul organik yang penting bagi Bumi.

Berita ini sebelulmnya telah terbit di pikiran-rakyat.com dengan judul Studi: Dampak Asteroid yang Menghantam Bumi 4 Miliar Tahun Lalu Membawa Kehidupan

Hasil studi peneliti Jepang ini menyebutkan ketika asteroid jatuh ke Bumi menciptakan asam amino (komponen dasar protein) yang merupakan bahan terciptanya kehidupan
Selain di Bumi, peneliti juga mengklaim asteroid yang menabrak planet Mars juga menciptakan kehidupan di planet merah itu.

"Diketahui bahwa planet merah (Mars) pernah tertutup air dan dibombardir dengan batu ruang angkasa miliaran tahun yang lalu," kata para peneliti.

Untuk membuktikan ini, peneliti melakukan percobaan di laboratorium yang mensimulasikan tabrakan asteroid menabrak laut dan menjelaskan bagaimana kehidupan di Bumi dimulai.

Baca Juga: 5 Makanan Menyehatkan Membantu Membakar Lemak Salah Satunya Yogurt

Penulis utama penelitian ini, Profesor Yoshihiro Furukawa, dari Tohoku University mengatakan bahwa penemuan pembentukan asam amino dari karbon dioksida dan nitrogen molekuler menunjukkan bahwa pembangun kehidupan dapat terbuat dari senyawa yang ada di mana-mana.

Dia juga berpendapat bahwa lautan luas yang ada di Mars juga menimbulkan jalan yang menarik untuk eksplorasi dalam hal menemukan tanda-tanda kehidupan kuno di planet merah itu.

Menurutnya, pada saat itu, karbon dioksida dan nitrogen kemungkinan menjadi gas penyusun utama atmosfer ketika lautan di Mars masih ada.

Baca Juga: Divonis Bertahan Hidup 3 Hari, Remaja Kembar Dempet Siap Jalani Fase Dewasa

"Seperti halnya Bumi, pembentukan asam amino mengikuti dampak asteroidmemberikan kemungkinan sumber bahan kehidupan di Mars dahulu kala," kata Furukawa.

"Studi ini menemukan munculnya asam amino yang berfungsi sebagai pembangun protein," tambahnya

Gagasan tentang ada atau tidaknya kehidupan di Mars menjadi pertanyaan besar bagi komunitas astrobiologi.

Baca Juga: Informasi Sekolah Kedinasan Gratis Melalui Whatsapp, Cek Fakta nya!

Planet Mars dahulu kala memiliki genangan air di permukaannya, hal ini dapat dilihat ukiran batu yang menjadi ngarai besar dari sungai kuno yang sekarang sudah kering.

Valles Marineris adalah sistem yang ada pada bagian timur Tharsis di Mars. Dengan panjang lebih dari 4.000 km, lebar 200 km dan kedalaman lebih dari 7 km, Valles Marineris dikenal sebagai ngarai terbesar di Tata Surya.

Adanya Valles Marineris di Mars ini membuktikan bahwa tempat itu pernah dipenuhi air.

Baca Juga: Merinding, Setiap 21 Menit Sekali Malaikat Maut Mengunjungi Manusia

Ada dua penjelasan tentang asal-usul pembangun kehidupan baik di Bumi maupun di Mars.

Pertama adalah benda luar angkasa seperti meteorit dan formasi internal atau yang dikenal sebagai panspermia.

Menggunakan senjata gas, tim peneliti meniru pendaratan meteorit di lautan seperti yang ada di Teluk Meksiko, terjadi sekitar 66 juta tahun saat memusnahkan dinosaurus.

Baca Juga: KABAR BAIK, Arab Saudi Pertimbangkan Tetap Gelar Haji 2020 dengan Jumlah Terbatas

Kedua,percobaan peneliti mengungkapkan pembentukan asam amino seperti glycine dan alanine yang membangun dan memelihara organisme hidup.

Para peneliti menggunakan karbon dioksida dan nitrogen, dalam percobaan mereka karena gas-gas ini adalah dua komponen utama di atmosfer Bumi purba.

Empat miliar tahun yang lalu, kondisi di Mars sangat mirip dengan yang ada di Bumi.
Sebuah analisis meteorit Murchison yang jatuh di Australia 50 tahun yang lalu menunjukkan bahwa meteorit itu mengandung 70 jenis asam amino.

Baca Juga: Merinding, Setiap 21 Menit Sekali Malaikat Maut Mengunjungi Manusia

Meteorit Murchison berisi butiran-butiran debu bintang yang terbentuk tujuh miliar tahun yang lalu sebelum Matahari kita terbentuk.

Profesor Furukawa mengatakan akan meneliti lebih lanjut tentang peran meteorit yang bisa membawa kehidupan di Bumi dan Mars.

Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Scientific Reports pada 8 Juni 2020 dengan judul 'Impact-induced amino acid formation on Hadean Earth and Noachian Mars'.( Julkifli Sinuhaji)

Baca Juga: Yang Bermasalah Itu Hati, Bukan Rezeki, Disitulah Keserakahan Manusia

 

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler