Network
RINGTIMES - Android merupakan sistem operasi dengan sumber terbuka yang memungkinkan untuk dimodifikasi secara bebas dan didistribusikan oleh para pembuat perangkat, operator nirkabel, dan pengembang aplikasi.
Begitu banyak aplikasi di Google Play Store yang bisa digunakan setiap hari. Namun hal ini menjadi ancaman tersendiri bagi para pengguna jika sembarangan dalam mengunduh aplikasi.
Dikutip RINGTIMES dari Daily Star, peneliti dari VPN Pro Jan Youngren menemukan 24 aplikasi yang mengandung malware dan rogueware.
Baca Juga: Hebat, Jurgen Klopp dan Aguero Pecahkan Rekor Liga Inggris
Adanya ancaman aplikasi yang mengandung malware tesebut dapat berisiko keamanan bagi pengguna yang mengunduhnya.
Jan Youngren mengatakan di dalam blog-nya bahwa ia telah melacak aplikasi-aplikasi itu ke perusahaan yang berbasis di Tiongkok bernama Shenzhen HAWK.
Youngren juga melaporkan bahwa perusahaan memiliki sejarah praktik yang tidak etis, karena adanya malware dan rogueware.
“Penelitian kami telah menemukan bahwa mereka meminta sejumlah besar izin berbahaya yang berpotensi membahayakan data pribadi pengguna.
"Izin berbahaya ini mencakup kemampuan untuk melakukan panggilan, mengambil gambar, merekam video, merekam audio, dan banyak lagi," kata Jan Youngren.
