Virus Alien Akan Ancam Manusia, Jika Nekat Bawa Batu dari Mars

- 10 Mei 2020, 06:10 WIB
Gambar Mars dari Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA.
Gambar Mars dari Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA. //New York Post

RINGTIMES BANYUWANGI  - Baru-baru ini Manusia tengah mempersiapkan misi ke planet Mars. Baik NASA maupun SpaceX tengah mempersiapkan rencana mereka untuk mendaratkan astronot di planet merah itu.

Namun, ilmuwan justru memperingatkan virus alien bisa menumpang pada astronot maupun di pesawat ruang angkasa. Ilmuwan mengatakan diperlukannya sebuah protokol untuk menjaga agar polutan luar angkasa tidak terbawa ke Bumi.

Seorang profesor aeronautika dan astronotika bernama Stanford Scott Hubbard mengatakan, dalam sebuah wawancara bahwa solusi itu diperlukan sebagai perlindungan planet Bumi dan manusia.

Baca Juga: Sebanyak 58 Warga Bali Menolong Korban Meninggal Lakalantas Tanpa APD

Sumber Berjudul: Ilmuwan Beri Peringatan, Virus Alien akan Ancam Manusia jika Nekat Bawa Pulang Batu dari Mars

Dia menyebut, adanya sistem mekanise yang harus menjalani kombinasi pembersihan kimia dan sterilisasi panas. Untuk tabung yang berisi sampel dari Mars perlu diperlakukan sterilisasi seolah-olah sampel itu adalah virus Ebola.

Hubbard juga menyarankan bahwa para astronot harus dikarantina saat mereka mendarat di Bumi, seperti yang dilakukan manusia pertama yang mengunjungi bulan pada misi Apollo dari NASA.

"Menurut pendapat saya, dan komunitas sains, kemungkinan batuan dari Mars yang berusia jutaan tahun akan mengandung bentuk kehidupan aktif yang dapat menginfeksi Bumi," kata Hubbard, seperti dikutip RINGTIMES BANYUWANGI  dari Daily Mail.

Baca Juga: Ditemukan 40 Penumpang Positif COVID-19 Di Bandara Soekarno Hatta

"Tapi, sampel (dari Mars) yang dibawa (NASA) akan dikarantina dan diperlakukan seolah-olah mereka adalah virus Ebola sampai terbukti aman," tambahnya.

Jim Bridenstine selaku Administrator NASA mengumumkan tahun 2019 lalu bahwa badan antariksa Amerika Serikat itu bertujuan untuk menempatkan manusia di Mars sekitar tahun 2030-an hingga awal 2035.

Pada pertengahan 1970-an, NASA menjalankan misi ke planet Mars pada program Viking I dan II. Misi ini menggunakan roket berbiaya besar dan dapat disterilkan dengan menggunakan panas yang tinggi ketika tiba di Bumi.

Baca Juga: Meningkatkan Kesuburan Mempermudah Anda Untuk Hamil

Namun, kini roket dapat dikembangkan dengan biaya rendah milik swasta seperti SpaceX, pesawat ruang angkasa ini akan menggunakan biaya mereka sendiri.

Hubbard mencatat bahwa sterilisasi panas saja tidak cukup untuk mendekontaminasi, tetapi menggabungkan proses dengan pembersihan kimia kemungkinan lebih efektif.

Misi luar angkasa Mars 2020 dari program Eksplorasi Mars milik NASA (Perseverance Rover) yang membawa sebuah wahana penjelajah dan direncakan akan mendarat di Mars pada 17 Juli 2020.

Baca Juga: Niat Incar Laptop, Justru Salah Bawa Tas Berisi Make Up dan Jas Hujan

Menurut Hubbard, penjelajah Mars dari NASA itu harus dipanaskan ketika tiba kembali ke Bumi, karena para staf pekerja bisa terpapar kemungkinan virus alien.

"Untuk mencegah kontaminasi, ada upaya besar untuk memutus rantai kontak antara pesawat ruang angkasa yang kembali ke Bumi dan sampel batuan Mars," kata Hubbard.

Hubbard mengakui bahwa faktanya manusia tidak dapat dibersihkan seperti robot berdasarkan protokol sebelumnya.

Baca Juga: Cara Aktifkan Two Step Verification di WA Agar Tak Diretas oleh Hacker

"Adapun manusia, para astronot Apollo dari misi Bulan pertama-tama dikarantina untuk memastikan mereka tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit," kata dia.

Para ahli tak hanya khawatir tentang kontaminasi di Bumi, mereka juga takut manusia bisa menyebarkan kumannya sendiri di Mars.

Tim peneliti dari Nova Southeastern University di Florida, AS, bersama dengan rekannya W. Raquel Peixoto dan Alexandre Rosado dari Federal University of Rio de Janeiro, Brazil, menyarankan mikroba manusia akan memulai proses terraforming pada planet Mars dan menciptakan lingkungan yang dapat mempertahankan kehidupan.

Baca Juga: Siang Ini Gempa di Maluku , Total 2 Gempa di Bulan Mei Lebih dari 5 SR

Tim ingin mengembangkan proses yang melibatkan penyaringan mikroba yang menjanjikan dan membuang yang materi berbahaya sebelum melepaskannya di planet Mars.

Namun, badan antariksa telah menerapkan protokol khusus untuk mencegah kontaminasi planet lain dan para ahli mencatat bahwa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut sebelum mulai mencemari planet lain.(penulis:  Sophia Tri Rahayu) 

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x