Tak Ada di Dekat Manusia, Ilmuwan 'Nemu' Tempat Paling Bersih di Dunia

- 3 Juni 2020, 12:35 WIB
Ilmuwan temukan udara paling bersih di Samudra Selatan, sekitar Atlantik
Ilmuwan temukan udara paling bersih di Samudra Selatan, sekitar Atlantik /PIXABAY/

RINGTIMES BANYUWANGI – Penelitian yang baru dipublikasikan menyebutkan bahwa udara terbersih di dunia tidak berada di dekat manusia melainkan di Samudra Selatan (Southern Ocean), sekitar Atlantik.

Ilmuwan dari Colorado State University menemukan bahwa Samudra Selatan merupakan sebuah tempat yang memiliki udara segar paling bersih, hal ini disebabkan adanya beberapa kebiasaan pola iklim dan cuaca global di atas awan samudra tersebut.

Manusia telah mempengaruhi hampir semua setiap yang ada di Bumi. Kita dapat menemukan sampah di wilayah terpencil sekalipun. Plastik misalnya dapat terhanyut di wilayah yang tak bisa menjadi tempat hidup manusia.

Polusi udara juga terus melayang di sekitar kita, namun tidak halnya pada sebuah tempat di Bumi sebelah selatan, para ilmuwan yang mempelajari udara di atas Samudra Selatan dan menemukan bahwa awan di sana tidak menunjukkan tanda-tanda sampah bekas manusia.

Tidak ada jejak bahan bakar fosil, pupuk, atau limbah manusia yang sudah terpakai. Tempat ini bersih, tidak diketahui bagaimana bisa wilayah ini masih asli.

Baca Juga: Dengan Kematian George floyd, Sony Menunda Peluncuran PS5

Berita ini telah terbit di pikiran-rakyat.com dengan judul 

Ilmuwan juga mengambil sampel di dekat permukaan laut serta dari sampel di atmosfer awan. Mereka mempelajari susunan mikroba yang ditemukan di udara yang dapat memberikan petunjuk tentang di mana udara berada.

Dan mereka temukan udara paling bersih di Samudra Selatan, sekitar Atlantik, mereka menemukan bahwa mikroba kemungkinan berasal dari lautan. Samudra Selatan yang terpencil cukup jauh dari peradaban manusia bisa lolos dari banyak polusi.

“Aerosol yang mengendalikan sifat-sifat awan SO (Southern Ocean) sangat terkait dengan proses biologis laut, dan Antartika tampaknya terisolasi dari penyebaran mikroorganisme ke selatan dan pengendapan nutrisi dari benua selatan,” tulis Thomas Hill selaku rekan penulis penelitian ini dalam sebuah pernyataan.

“Secara keseluruhan, ini menunjukkan bahwa (Samudra Selatan) adalah salah satu dari sedikit tempat di Bumi yang paling sedikit terpengaruh oleh aktivitas Anthropogenic,” tambahnya.

Anthropogenic adalah hal-hal yang berasal dari aktifitas manusia dan berdampak pula pada kehidupan manusia dan lingkungan, penelitian ini telah dipublikasikan di Prosiding National Academy of Sciences pada 1 Juni 2020 dengan judul ‘Airborne bacteria confirm the pristine nature of the Southern Ocean boundary layer’.

Baca Juga: Gunung Api Terbesar di Dunia Ditemukan Sembunyi di Dasar Laut Samudera Pasifik!

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x