"Saya sangat malu bekerja di sebuah perusahaan yang memberikan kebebasan untuk orang rasis hanya karena dia seorang politisi," kata karyawan itu, yang tidak berkulit hitam tetapi diidentifikasi sebagai orang kulit berwarna.
“Karyawan berkulit hitam dari perusahaan Anda sendiri telah meminta Anda untuk merespons secara berarti, tetapi Anda tetap secara defensif dan mengelak," ungkapnya.
Baca Juga: Indonesia Lama Terapkan Masker Kain, Kini WHO Baru Sarankan Dunia
"Anda telah mengecewakan kami semua-beberapa orang kulit berwarna di perusahaan Anda-dan penolakan Anda untuk berbicara menentang kekerasan terhadap orang kulit hitam. orang-orang kedinginan," bunyi pernyataan tersebut.
Karyawan itu mengatakan bahwa sejak mengunggah surat itu di kelompok karyawan internal pada hari Kamis, beberapa rekan kerjanya telah menghubungi karyawan itu, mengatakan bahwa mereka juga mempertimbangkan untuk mengundurkan diri sebagai protes.(penulis: Firda Marta Rositasari)