Fitur 'Click to Chat' Diduga Telah Jadi Celah Kejahatan Siber

- 10 Juni 2020, 18:57 WIB
Ilustrasi kejahatan siber di dunia digital.
Ilustrasi kejahatan siber di dunia digital. /Pixabay

RINGTIMES BANYUWANGI - Di tengah perkembangan teknologi yang semakin canggih, kejahatan siber masih menjadi ancaman bagi penggunanya.

Bagaimana tidak, dalam melakukan aktivitasnya, hampir semua orang kini memanfaatkan teknologi.

Teknologi menjadi senjata utama untuk melakukan berbagai kejahatan yang dilakukan para oknum tak bertanggung jawab.

 Baca Juga: Simak Berikut ini, Kepala Polisi New York Dicap Buruk oleh Masyarakat

Salah satu yang sangat dikhawatirkan pengguna yakni kebocoran data.

Baru-baru ini, peneliti keamanan Athul Jayaram mengungkapkan bahwa ratusan ribu nomor telepon pengguna WhatsApp yang menggunakan fitur Click to Chat muncul dalam mesin pencarian Google.

Menurut Jayaram, karena tautan tidak memiliki file robot.txt di root server, mereka tidak dapat menghentikan Google atau bot mesin pencari lainnya untuk merayapi dan mengindeks tautan nomor.

 Baca Juga: Kudeta Pemerintahan Jokowi, Boni Hargens Ditantang Sebut Nama Aktor

Dia mengatakan hal itu rentan digunakan tindak kejahatan siber.

"Ketika nomor telepon individu bocor, pelaku kejahatan siber dapat mengirim pesan, menelepon, bahkan dapat menjual nomor ke pelaku lain," kata Jayaram.

Click to Chat adalah fitur yang memungkinkan pengguna untuk melakukan chatting dengan seseorang tanpa harus menyimpan nomor ponsel di kontak ponsel Anda.

 Baca Juga: Sumur Gas Meledak, India Hadapi Kebakaran di Tengah Pandemi Covid-19

Berita ini telah terbitdi pikirantakyat-depok.com dengan judul Fitur 'Click to Chat' Diduga Jadi Celah Kejahatan Siber, Pihak WhatsApp Berikan Jawaban

Dilansir oleh Pikiranrakyat-depok.com dari Tech Crunch, Jayaram mengklaim bahwa sebanyak 300.000 nomor telepon muncul di hasil pencarian Google.

Jayaram bukan orang pertama yang melaporkan bahwa nomor telepon WhatsApp terlihat di hasil pencarian Google.

Melalui akun Twitter @WABetaInfo, akun tersebut telah melaporkan hal serupa sejak Februari 2020, bahkan dalam cuitan terbarunya, @WABetaInfo mengunggah ulang cuitan lamanya yang menampilkan tangkapan layar salah satu nomor WhatsApp yang muncul di pencarian Google.

  Baca Juga: Akibat Pandemi Covid-19 Liga Jepang Pilih Hapus Fasilitas VAR

Dalam pernyataan resmi WhatsApp, click to chat didesain untuk membantu pengguna, terutama pengusaha kecil, di seluruh dunia, agar bisa berkomunikasi dengan konsumen.

"Kami menghargai laporan penelitian itu dan menghargai waktu yang ia luangkan untuk membagikannya dengan kami. Namun, itu tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan nomor karena hanya berisi URL indeks mesin pencari yang digunakan pengguna WhatsApp untuk dipublikasikan," sebut WhatsApp.

"Semua pengguna WhatsApp, termasuk untuk bisnis, dapat memblokir pesan yang tidak diinginkan dengan ketukan tombol," ujar WhatsApp.

 Baca Juga: Setelah Vaksin Corona Ditemukan, Menristek Prediksi Harganya Akan Melonjak Tinggi

Jayaram namun menyampaikan pendapatnya bahwa sebenarnya WhatsApp bisa dengan mudah menghindari masalah ini.

Caranya dengan mengenkripsi nomor telepon penggunanya dan menambahkan baris kode robots.txt yang berfungsi untuk meminta Google bahwa informasi ini tak bisa masuk ke dalam indeks di mesin pencari mereka.( Bayu Nurulah )

 

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah