Itulah yang memicu kritik dari anggota parlemen dan advokat, yang mengatakan kebijakan itu berarti iklan pada platform dapat digunakan untuk menyebarkan kebohongan dan informasi yang salah.
Kelompok-kelompok hak-hak sipil juga berpendapat bahwa perusahaan tidak melakukan cukup banyak upaya untuk menghapus partisipasi pemilih, dan audit baru-baru ini mendapati Facebook gagal menegakkan kebijakan penindasan pemilih sendiri ketika menyangkut postingan dari Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga: Polisi Ungkap Pelaku Pembunuhan Editor Metro TV Sempat ke Warung Dekat Lokasi Penemuan Jasad
Baca Juga: Terkait Kasus Meninggalnya Editor Metro TV, Polda Metro Jawa Temukan Adanya Kejanggalan
Baca Juga: Polisi Ungkap Pelaku Pembunuhan Editor Metro TV Sempat ke Warung Dekat Lokasi Penemuan Jasad
Saham Facebook secara singkat menurun. Ratusan pengiklan saat ini memboikot produk pemasaran Facebook sebagai bagian dari protes terhadap kebijakannya.
Penghapusan iklan sebelum pemilihan umum terjadi di bagian lain dunia, termasuk Inggris, tempat kepala kebijakan global Facebook, Nick Clegg, pernah menjadi wakil perdana menteri. Seorang juru bicara Facebook menolak berkomentar.
Facebook adalah platform penting bagi para politisi, terutama di saat banyak orang terjebak di rumah dan aksi kampanye berpotensi menimbulkan risiko kesehatan akibat virus corona.
Baca Juga: Berikut Sederet Perjuangan Getir Member BTS Rebut Hati ARMY, Salah Satunya RM Operasi Jantung
Berita ini sebelumnya telah terbit di Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dengan judul Facebook Berencana Larang Iklan Politik Menjelang Pemilu AS, Kebijakan Dianggap Untungkan Trump