Dengan dua parameter ini, tim peneliti dapat menghitung gerakan galaksi relatif satu sama lain dan mengungkapkan pengaruh gravitasi dari massa yang jauh lebih besar.
Dengan bantuan algoritma, peneliti dapat menggunakan gerakan ini untuk memetakan dalam tiga dimensi distribusi materi di South Pole Wall, bahkan di luar Zone of Avoidance atau Zona Penghindaran.
Bagian terpadat dari penemuan itu ada di kutub selatan galaksi tersebut yang berjarak 500 juta tahun cahaya. Ada bagian dari South Pole Wall yang tidak dapat dilihat , kemungkinan strukturnya lebih besar dari yang ditemukan sejauh ini.
Penemuan dinding raksasa ini membantu astronom memahami evolusi sudut ruang lokal alam semesta kita yang meliputi Laniakea, supercluster galaksi dari Bima Sakti. Penelitian ini telah dipublikasikan pada 10 Juli 2020 di The Astrophysical Journal dengan judul 'Cosmicflows-3: The South Pole Wall'.***( Julkifli Sinuhaji / Pikiran Rakyat)