Pengrajin Ijuk di Desa Bubuk Banyuwangi Ciptakan Sapu Tradisional Kualitas Pabrik

14 Januari 2021, 18:45 WIB
Pengrajin Ijuk di Banyuwangi terus menggiatkan usaha yang sudah terun temurun sejak dahulu. /M. Abdul Malik Efendi/Ringtimes Banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI - Dusun Warengan Desa Bubuk yang terletak di kecamatan Rogojampi itu, memang sudah sejak lama jadi sentra produksi sapu tradisional atau sapu ijuk. Selain diproduksi menjadi sebuah sapu, ijuk di Dusun Warengan ini, juga dibikin sebuah tampar.

Tak ada yang menyangka bahwa sapu ijuk yang banyak beredar seantero kecamatan Rogojampi adalah hasil karya seorang wanita ibu rumah tangga yang sangat produktif ini. Setiap hari, ketekunannya mampu menghasilkan sapu ijuk yang halus dan terjaga kualitasnya.

Baca Juga: 7 Ide Kerajinan Tangan, Bisnis Kreatif dengan Hasil Keuntungan Melimpah

Bahkan sapu ijuk yang diproduksi di desa Bubuk kecamatan Rogojampi ini, merupakan suatu usaha yang dilakukan secara turun temurun.

Seperti yang dilakukan oleh ibu rumah tangga Ustikowati, yang saat ini sudah berusia 58 tahun.

Menurutnya, meski zaman terus berganti dalam setiap generasi, namun kerajinan ijuk ini harus mampu bertahan ditengah pesatnya kemajuan teknologi dengan berbagai macam jenis sapu yang ada saat ini.

Karena kerajinan ijuk ini adalah satu pencapaian yang luar biasa bagi kerajinan tangan tradisional.

Terlahir dan besar di lingkungan keluarga yang menekuni usaha membuat tali dan sapu berbahan ijuk menjadikan Ustikowati sangat terampil dalam pembuatan peralatan rumah tangga yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat.

Sedangkan, Ustikowati sendiri mengaku sudah sejak kelas 2 SD, dirinya sering membantu orang tuanya dalam menekuni kerajinan ijuk di rumahnya. Saat ini, dirumahnya dia dibantu oleh dua orang karyawan dalam memproduksi ijuk, baik sapu maupun tampar.

Ustikowati menuturkan, pembuatan sapu ijuk masih dilakukan secara manual dan tradisional meskipun memang sudah ada alat yang bisa digunakan untuk membantu.

Namun, walaupun masih dibuat secara manual tetapi ia menjamin tidak akan kalah dengan sapu plastic yang diproduk oleh pabrik “Kualitasnya tetap terjamin, kuat dan tidak cepat rusak,”Kata Ustikowati.

Sebagaimana kita ketahui, bahan baku yang digunakan bernama ijuk tersebut, adalah serabut hitam dan keras yang berfungsi melindungi pangkal pelepah daun aren.

Sedangkan di Indonesia sendiri, aren menjadi tumbuhan penghasil ijuk yang tumbuh di daratan dengan ketinggian 500- 1000 meter di atas permukaan laut.

Produksi aren di Indonesia termasuk kategori yang tinggi, tidak heran jika ijuk pun turut difungsikan sebagai produk- produk dengan manfaat tinggi, yaitu tali dan sapu ijuk.

Meski sapu ijuk dibuat secara tradisional, ternyata tetap tidak surut tergantikan oleh produk buatan pabrik.

Kerajinan secara tradisional sapu ijuk di Desa Bubuk itu, tetap berani bersaing dengan produk serupa yang dibuat secara modern karena kualitasnya terjaga.(PEN)*** 

Baca Juga: Usaha Kerajinan Ini Bisa Jadi Bisnis Rumahan Menguntungkan

Baca Juga: 8 Ide Kreatif Membuat Kerajinan dari Stik Es Krim

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler