Warga Jambewangi Budidayakan Ikan Nila Sebagai Usaha Sampingan di Tengah Krisis Pandemi

17 Januari 2021, 17:45 WIB
Warga Jambewangi budidayakan ikan nila sebagai usaha sampingan di tengah pandemi. /Salis Ali Muhyidin/Ringtimes Banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI – Ada banyak cara untuk membuat ekonomi keluarga kembali bangkit di tengah pandemi Covid-19 bagi sebagian warga Jambewangi, Sempu, Banyuwangi dengan budidaya ikan nila.

Membuat usaha sampingan seperti budidaya ikan nila menjadi salah satu cara untuk dapat membantu ekonomi keluarga yang terpuruk setelah dilanda pagebluk yang tanpa disangka banyak berdampak terhadap ekonomi dunia.

Baca Juga: Tips Menanam Porang untuk Budidaya, Mudah dan Hasilkan Panen Berlimpah

Baca Juga: Ketahui Langkah Penyemaian Benih Berkualitas Sebelum Mulai Budidaya Cabe Rawit

Usaha sampingan budidaya ikan nila di kolam sekitar rumah pun bisa menjadi solusi terbaik mengatasi perekonomian yang sdang lesu.

Usaha budidaya ikan nila ini banyak dipilih sebagai alternatif usaha sampingan karena dengan perawatan yang tidak terlalu sulit, bisnis ini juga bisa dilakukan sembari menekuni pekerjaan atau bisnis lain.

Warga di Jambewangi, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Ali Muhson adalah salah satu yang melakukan hal tersebut.

Memiliki pekerjaan sebagi seorang tukang, Ali Muhson yang tidak ingin larut terdampak covid-19 berupaya dengan mulai berbisnis ikan nila di kolam belakang rumahnya yang awalnya terbengkalai.

Ketika diwawancarai tim Ringtimesbanyuwangi.com pada Minggu, 17 Januari 2020 Ali Muhson menjelaskan jika bisnis itu ia pilih lantaran praktis dan dianggap masih bisa dilakukan meskipun dirinya sedang memiliki pekerjaan lain, hal ini karena perawatan nila yang tidak terlalu sulit.

“Begini, usaha ini kan masa panennya lumayan lama, bisa 6-7 bulan baru bisa dipanen. Makanya masih bisa ditinggal sambil mengerjakan pekerjaan lain,” ujar dia.

Saat ini hasil panenan ikan nila yang Ali Muhson hasilkan masih sebatas dipasarkan ke warga-warga sekitar, ia berharap juga bisa segera memiliki pasar atau pembeli tetap yang bisa memasarkan hasil panenan ikannya.

“Kalau ikan nila ini biasanya dibeli oleh masyarakat sekitar, jadi semisal ada yang minta berapa kilo nanti saya siapkan, saya kirim," tambahnya.

Ali Muhson menerangkan jika usahanya saat ini sedang terkendala masalah pakan, ia menuturkan jika dengan kolam nila seukuran miliknya yang diisi 3000-an ikan, ia membutuhkan pakan konsentrat yang mencapai 10 kg per harinya.

“Kendalanya pakan, kalau seperti ini kan butuhnya pakan banyak, biasanya butuh 10 kg per hari, nantinya dengan sentrat baru akan bisa tumbuh dengan baik, sedangkan sampai saat ini saya tidak punya penyuplai pakan,” Ali Muhson menjelaskan.

Baca Juga: 3 Hal Ini yang Harus Diperhatikan Sebelum Memulai Bisnis Budidaya Ikan Cupang Agar Untung Jutaan

Baca Juga: Budidaya Microgreens, Salah Satu Peluang Bisnis yang Menjanjikan

Saat ini, dengan kendala pakan tersebut, ia mengakalinya dengan cara memberikan pakan berupa tumbuh-tumbuhan yang bisa ia cari dengan tanpa mengeluarkan banyak modal.

“Saat ini saya beri pakan sesuai yang bisa saya cari, semisal daun singkong, terkadang juga daun papaya, saya beri konsentrat juga tapi biasanya tidak banyak,” tutup dia. ***

        

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler