Rumah Pinggir Sawah, Wadah untuk Mengenalkan Literasi Kepada Anak

- 14 Januari 2021, 21:15 WIB
Komunitas Literasi di Banyuwangi
Komunitas Literasi di Banyuwangi /Salis Ali Muhyidin/Ringtimes Banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI – Semua tahu, teknologi semakin lama akan terus maju, dan tidak akan mengalami kemunduran. Namun banyak dari anak-anak di sekitar kita yang melewatkan masa kanak-kanak mereka terlalu cepat.

Semua pasti setuju, betapa pentingnya bermain bagi anak-anak usia dini. Melakukan banyak aktivitas di luar ruangan, melakukan kegiatan melukis dan membaca buku-buku cerita sudah pasti memiliki banyak manfaat bagi perkembangan seorang anak.

Baca Juga: ShopeePay Bagikan Lima Inspirasi Resolusi Tahun 2021

Baca Juga: Melihat Lebih Dalam Miniper untuk Menjaga Literasi Membaca

Kegiatan-kegiatan tersebut diyakini mampu mengembangkan kognitif anak melalui kreativitas mereka, selain itu bermain akan membangun rasa kepercayaan diri anak, dan melatih mereka memecahkan masalah.

Namun saat ini, rasa-rasanya hal-hal tersebut sudah sangat jarang ditemui di lingkungan kita semua.

Kita mungkin akan lebih mudah menemukan seorang anak sedang menatap gadget mereka dengan serius, ketimbang melihat mereka sedang serius menatap buku cerita di tangan mereka.   

Hal itulah yang dianggap banyak orang dapat merenggut masa kanak-kanak lebih cepat.

Namun kini sebagian dari kita yang mengkhawatirkan hal tersebut mungkin bisa sedikit bernapas lega, setidaknya bagi masyarakat di sekitaran Desa Sempu, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi.

Pasalnya di Desa Sempu terdapat sebuah wadah berkumpulnya orang-orang lintas komunitas yang memiliki banyak perhatian terhadap perkembangan generasi penerus mereka.

Adalah Rumah Pinggir Sawah, sebuah tempat yang dijadikan rujukan banyak anak kecil melakukan kegiatan-kegiatan positif, mulai dari belajar hal-hal yang berkaitan dengan akademis dan non-akademis mereka.

Khusus hal-hal yang menyangkut non-akademis, para anggota komunitas yang akan mengimplementasikan keahlian mereka masing-masing dalam berkesenian kepada anak-anak.

Pemandangan seorang anak sedang bermain lompat tali, anak-anak sedang membaca buku, melukis bahkan membaca puisi, sudah bukan lagi sesuatu yang jarang di tempat ini.

Ditemui tim Ringtimesbanyuwangi.com pada Kamis, 14 Januari 2020, Galih salah satu inisiator Rumah Pinggir Sawah menuturkan jika sebenarnya Rumah Pinggir Sawah ia jadikan tempat saling bertukar pikiran, mengobrol dengan teman-teman komunitas.

“Kebetulan teman-teman komunitas memang punya buku dan punya perhatian lebih terhadap dunia literasi, untuk itu kenapa gak sekalian saja tempat ini dijadikan perpustakaan, dan dibuat tempat bermain anak-anak” ujarnya.

Selain itu, menurut Galih, karena di sekitaran Rumah Pinggir Sawah terdapat banyak anak-anak, ia berpikir akan lebih baik untuk dijadikan tempat bermain dan tempat mengajari mereka berkesenian.

“Jadi misalkan ada salah satu teman bisa membaca puisi, nantinya keahlian itu coba diaplikasikan dan diajarkan ke anak-anak” ujarnya menambahkan.

Saat ini Rumah Pinggir Sawah sudah berdiri selama hampir tiga tahun dan sudah banyak melakukan kegiatan-kegiatan positif yang banyak melibatkan anak-anak untuk membangun rasa kepercayaan diri mereka.

Galih mewakili seluruh anggota komunitas yang banyak beraktivitas di Rumah Pinggir Sawah dan juga banyak komunitas literasi mandiri lain juga memiliki sedikit harapan, agar kedepannya langkah mereka mendapat dukungan dari Dinas-dinas terkait, atau setidaknya dari pemerintah desa setempat.

“Tentu akan lebih baik, jika kami (Rumah Pinggir Sawah) dapat berjalan berdampingan dengan pemerintah desa untuk dapat melakukan hal baik bagi anak-anak di sini” ujar Galih.(PEN)***  

Baca Juga: Semangat Pemuda Banyuwangi, Komunitas 'Keluarga Cemerlang' Bagikan Santunan ke Anak Yatim

Baca Juga: Bantu Masyarakat, Komunitas Jember Buat Toko Baju dan Perkakas Gratis                                 

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah