Mengenal Tradisi Seblang Olehsari, Momen Tundikan Mencuri Perhatian Para Penonton

- 6 Februari 2021, 08:30 WIB
Tradisi Seblang Olehsari dari Banyuwangi
Tradisi Seblang Olehsari dari Banyuwangi /banyuwangikab.go.id/

Sedangkan pada seblang Bakungan, menggunakan omprok yang berhiaskan bunga dermo, dan rambut berwarna putih yang terbuat dari kain kafan.

Baca Juga: Banjir di Pesanggaran, Kadus Mulyosari Minta Tolong Kerjasama

Dalam aksinya, baik penari seblang bakungan maupun Seblang Olehsari melakukan tarian dengan mata terpejam. Hal ini dikarenakan, mereka menari dengan bantuan roh yang merasuki diri mereka.

Agar roh dapat memasuki jiwa penari seblang, sebelum memulai acara. Para tokoh adat, melakukan prosesi untuk pemanggilan roh.

Prosesi tersebut dilakukan ketika, penari seblang datang ke pentas dengan diiringi lantunan gending Layar Kumendung, kemenyan yang dibakar, dan omprok seblang yang ditaruh diatar nampan. 

Ketika nampan yang dipegang oleh tokoh adat tersebut jatuh ke tanah, itu merupakan suatu pertanda bahwa raga penari seblang sudah berganti jiwa.

Dalam tari seblang, yang dibawakan oleh penari seblang tersebut. Penari seblang kemudian, melempar sampur (selendang) kepada para penonton.

Baca Juga: Tidak Hanya Ada di Banyuwangi, Ilmu Hitam dan Perdukunan Juga Ada di Negara-negara Berikut ini

Momen ini, dinamakan tundikan. Jika ada penonton yang terkena sampur dari penari seblang tersebut, maka wajib ikut menari diatas panggung bersama penari seblang. Dan jika menolak dalam hitungan tidak lebih dari satu menit, maka penonton tersebut akan kerasukan.

Tradisi seblang ini dilakukan sebagai ritual bersih desa, dan tolak bala yang dipercaya oleh masyarakat Banyuwangi, dan masyarakat Olehsari pada khususnya.***

Halaman:

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: banyuwangikab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x