Network
“Saya sudah mencari literasi bersama teman-teman, bahwa dukun itu segmentasi garapannya tidak semuanya berkaitan dengan hal-hal yang negatif dan dekat dengan kemusrikkan,” ujar Gus Fatah.
“Coba cek di Wikipedia, pertama ada dukun bayi, ada dukun pijet yang semua masuk ke dunia perdukunan, sehingga kita langsung saja, kami tidak melakukan penghalusan Bahasa sepert kata orang pintar atau katau supranatural, yang justru membuat segmentasinya semakin sempit lagi,” tambah Beliau.
Selain menyampaikan hal tersebut, Gus Abdullah Fatah Hasan juga menyampaikan apa yang melatarbelakangi dirinya beserta anggota yang lain akhirnya membentuk Perdunu tersebut.
Baca Juga: Heboh Dukun Akan Gelar Festival Santet, Ini 6 Julukan Banyuwangi Selain Kiblat Santet di Pulau Jawa
“Yang melatarbelakangi kami membuat organisasi yang dinamakan Perdunu ini adalah bahwa rasa keprihatinan kami terhadap aktivitas dukun dan perdukunan yang selama ini kita lihat berpotensi mengarah ke aktivitas penipuan,” ujar Gus Fatah.
Seperti yang diberitakan sebelumnya Deklarasi Perdunu telah dilaksanakan pada Rabu, 3 Februari 2021, bertempat di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.
Dengan tujuan agar masyarakat tidak terjerumus dengan aksi dukun abal-abal, Perdunu juga akan menggelar Festival Santet dan mengenalkan destinasi mistis di Banyuwangi. ***
