Ciri Orang yang Ikhlas Menurut Ustadz Oemar Mita, Seperti Miliki Amalan Rahasia

7 Mei 2021, 04:00 WIB
Ilustrasi orang yang ikhlas /Pixabay/mucahityildiz

RINGTIMES BANYUWANGI - Sikap ikhlas dari seseorang merupakan suatu sikap yang menjadikan niat hanya kepada Allah SWT.

Selain itu, ikhlas juga bisa didefinisikan sebagai puncak keimanan dan sifat tawakkal dalam menerima dan menjalankan seluruh ketentuan dan ketetapan Allah SWT.

Mengukur ikhlas atau tidaknya seseorang jangan dilihat dari bagaimana orang itu menerima, tapi lihat juga bagaimana orang itu menjalankannya.

Ciri orang yang ikhlas salah satunya adalah orang itu memiliki amalan rahasia yang lebih banyak daripada amalan yang nampak atau terlihat seperti dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal YouTube B.A.W.A pada 6 Mei 2021.

Baca Juga: Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar Berdasarkan Hadits Rasulullah, Seperti Tidak Ada Hujan

Ustadz Oemar Mita, Lc mengatakan, orang yang ikhlas memiliki amalan yang dirahasiakan, dan amalan yang disembunyikan lebih banyak daripada amalan yang terlihat.

“Orang yang amalannya yang nampak lebih banyak daripada amalan yang tersembunyi, maka dipastikan orang itu telah tersengat oleh riya,” ucap ustadz Oemar.

“Tanpa disadari sudah merusak banyak ibadah yang telah ia lakukan, disebabkan tak sadar ia tidak pernah peduli kalau amalannya sudah rusak dihadapan Allah SWT,” sambungnya.

Maka dari itu para sahabat nabi adalah tipe manusia yang memiliki amalan tersembunyi lebih banyak daripada amalan yang terlihat.

Ustadz Oemar menjelaskan, sesungguhnya Allah lebih senang ketika kita beribadah hanya ditunjukkan secara ekslusif kepadaNya.

Baca Juga: Malam Lailatul Qodar 2021 Menurut Imam Abu Hasan Al-Syadzili

“Kalau bermuamalah inklusiflah antum dengan siapapun akhiy, tapi dalam ibadah eksklusiflah kita dengan Allah semata,” ujar ustadz Oemar.

“Kenapa? Ibadah semakin disembunyikan semakin Allah itu senang, dan jadilah kita ini pedagang yang menjual dagangan kita yang membeli itu Allah,” sambungnya.

Lebih lanjut kata ustadz Oemar, jika Allah sudah membeli dagangan amal sholeh kita tidak ada balasannya kecuali kenikmatan surga.

“Jangan jual barang dagangan kita itu kepada manusia karena manusia itu hanya bisa menghargai amal ibadah kita dengan pujian tok, tidak bisa lebih dari itu,” ungkap ustadz Oemar.

Baca Juga: 5 Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qadar dan Dalilnya

Ustadz Oemar juga mengatakan, banyak orang dari mereka yang menjadi pedagang sholat, puasa, shodaqoh, dan pedagang dia mencari ilmu tapi dia jual kepada lisan manusia untuk menebus dengan pujian.

“Jadilah kita ini pedagang yang ketika kita sholat, puasa, mencari ilmu, qiyamul lail, dan ketika puasa sunnah maka jadikanlah ibadah itu menjadi dagangan yang dibeli oleh Allah,” ucap ustadz Oemar.

“Karena barang dagangan Allah itu mahal dan barang dagangan Allah itu surga,” sambungnya.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler