Cara Istikharah yang Benar Sesuai Sunnah, Habib Hasan: Jangan Tinggalkan Musyawarah

25 Agustus 2021, 22:00 WIB
Simak cara istikharah yang benar sesuai sunnah menurut Habib Hasan Al Muhdor. Jangan hanya mengandalkan ini. /Instagram/ @tanyahabibhasan

RINGTIMES BANYUWANGI - Simak penjelasan Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor tentang cara istikharah yang benar sesuai sunnah. Jangan tinggalkan musyawarah.

Ketika kita dihadapkan sebuah pilihan atau keputusan dalam hal apapun pada hidup kita, Rasulullah Muhammad Saw menganjurkan kepada kita untuk istikharah dan musyawarah agar mendapat pilihan terbaik dari Allah.

Di zaman ini banyak sekali orang yang hanya mengandalkan istikharah akan tetapi melupakan musyawarah. Tentu beristikharah itu penting, akan tetapi ada syarat dan adab tertentu yang harus kita lakukan.

Baca Juga: Cara Ulama Memberikan Nama kepada Anak, Habib Hasan Al Muhdor: Jangan Mendahului Takdir

Untuk mengetahui lebih jauh tentang cara istikharah yang benar dan sesuai sunnah, berikut kami rangkum penjelasan Habib Hasan Al Muhdor mengenai hal tersebut dilansir dari kanal Youtube Ahbaabul Musthofa Channel pada 25 Agustus 2021.

Habib Hasan Al Muhdor menjelaskan mengenai sabda Rasulullah yaitu, "tidak akan celaka atau sengsara orang yang istikharah, dan tidak akan kecewa orang yang musyawarah."

Dengan istikharah, kita mengandalkan kabar dari Allah.

Baca Juga: Cara Minta Maaf Kepada Orang Tua yang Telah Meninggal Menurut Habib Hasan

Dengan istikharah, kita mendekat kepada Allah.

Dengan istikharah, kita berdoa kepada Allah.

Dengan istikharah kita sholat dan berdzikir, yang itu semuanya itu mengundang rahmat dan barokah dari Allah SWT.

Baca Juga: Cara Mengatasi Cemas Berlebihan Menurut Habib Hasan

Jika barokah dan rahmat telah datang, maka insyaallah langkah-langkah kita menjadi langkah yang diridhai oleh Allah SWT.

Demikian juga dengan musyawarah, karena itu menandakan bahwa kita tidak takabbur, kita tidak mengandalkan pikiran kita saja, dan kita membutuhkan saudara kita untuk kita ajak dalam memecahkan masalah kita.

Rasulullah Muhammad Saw yang digambarkan dengan akalnya yang sangat sempurna, akan tetapi Allah memerintahkannya untuk bermusyawarah dengan sahabatnya.

Baca Juga: Berdoa dan Salatlah Istikharah, Saat Menentukan Sebuah Pilihan

Meskipun Nabi bisa langsung bertanya kepada Allah. atau bertanya kepada malaikat Jibril, tapi sunnatullah mendidik Nabi untuk melibatkan sahabatnya.

Begitulah cara Allah mengistimewakan akal-akal manusia.

Ketika Perang Khandaq. Rasulullah mengajak sahabatnya dalam peperangan untuk membuat strategi perang, dan Rasulullah mengutarakan pendapatnya.

Setelah itu seorang sahabat yang bernama Salman Alfarisi bertanya kepada Rasulullah mengenai pendapat tersebut apakah berupa wahyu dari Allah yang harus diikuti atau masih bisa dimusyawarahkan.

Baca Juga: Benarkah Mimpi Merupakan Jawaban Istikharah? Simak Penjelasannya

Kemudian Rasulullah menjawab bahwa itu bukan wahyu dari Allah dan singkat cerita Salman Alfarisi menjelaskan strategi usulannya, sehingga Rasulullah salut dan menerima strategi tersebut.

Rasulullah mengambil pendapatnya Salman Alfarisi dan meninggalkan pendapatnya sendiri.

Jadi istikharah dan musyawarah sama-sama diperlukan akan tetapi ada cara dan adabnya.

Baca Juga: Cara Berdoa Menurut Al Quran dan Sahabat Nabi, Dr Fahrudin Faiz: Bisa Curhat

Perlu kita ketahui, bahwa ulama membagi istikharah menjadi 3, yaitu:

1. Berdoa

Kita berdoa kepada Allah setiap saat agar Allah mengilhami cara yang paling baik dalam menjalankan urusan kita

"Allahumma ya man biyadihi umuuri kullah, ashlihni umuuri kullah."

Baca Juga: Munajat Rasulullah yang Bisa Digunakan saat Mengalami Kebuntuan Menurut Dr Fahrudin Faiz

Ya Allah di tangan-Mu lah semua urusanku, maka jadikan lah semua urusanku baik.

2. Istikharah setiap selesai sholat

Setiap selesai sholat kita berdoa agar Allah memilihkan yang terbaik untuk kita. Jadi itu juga merupakan istikharah.

3. Istikharah dengan sholat khusus

Caranya adalah melakukan sholat istikharah dan kemudian panjatkan doa istikharah secara khusus untuk perkara yang kita istikharahi.

Baca Juga: Berikut Doa Salat Istikharah Untuk Memilih Jodoh, Terjemahan dan Cara Melaksanakannya

Perlu kita pahami bahwa hasil istikharah tidak harus melalui mimpi.

Mungkin di antara kita ada yang bertanya, "saya sudah istikharah, tapi kok saya tidak ada mimpi apa-apa?"

Menurut Habib Al Muhdor, hal itu bukan menjadi masalah, karena yang terpenting hati kita condong ke mana, itulah hasil istikharah.

Baca Juga: Menjadi Muslim Minimalis Seperti yang Diajarkan Nabi Menurut Habib Husein Ja'far Al Hadar

Selain itu, jangan hanya mengandalkan istikharah. Habib Hasan Al Muhdor menyuruh kita untuk tahu diri kita mengenai hati kita dan pikiran kita.

Tidak semua orang yang beristikharah akan mendapatkan ilham dari Allah,

Istikharah ya istikharah, karena itu perintah Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi jangan mengandalkan istikharah saja, karena iman dan ibadah kita terbatas. 

Baca Juga: Sering Gelisah, Ternyata Bisa Menjadi Indikasi Melemahnya Iman Seseorang

Sedangkan sebaliknya, maksiat kita banyak, hati kita penuh dengan penyakit,  dan pikiran kita macam-macam. 

Karenanya, yang nampak dalam mimpi kita adalah hal-hal yang baik.

Maka dari itu, selain istikharah, Nabi juga menganjurkan kepada kita untuk musyawarah, karena kadang musyawarah lebih penting dari istikharah.

Baca Juga: Solusi Ketika Terisolasi Mandiri Saat Pandemi, Habib Novel Alaydrus: Jangan Diam, Terus Bergerak

Dalam bermusyawarahpun ada adabnya. Kita harus mengajak orang sholeh yang memiliki wawasan untuk bermusyawarah, jadi bukan sembarang orang.

Kita harus mengajak orang yang cinta dengan kita sehingga memilihkan yang terbaik untuk kita.

Kalau kita menggunakan dua-duanya, baik istikharah maupun musyawarah, maka insyaallah hal-hal yang akan kita ambil adalah hal-hal yang paling bagus.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler