Cerita Dibalik 10 Muharram dari Penjelasan Buya Yahya

21 Juli 2022, 11:52 WIB
Simak cerita dan keistimewaan yang ada di tanggal 10 Muharram berdasarkan penjelasan dari Buya Yahya. /PIXABAY/sofdoug

RINGTIMES BANYUWANGI - 10 Muharram adalah salah satu hari istimewa dalam bulan Islam yang dimuliakan.

Adapun tanggal 10 Muharram ini disebut juga sebagai hari Asyura yaitu hari ke-10.

Pada tanggal 10 Muharram ini umat Islam dianjurkan untuk berpuasa sunnah karena keistimewaan yang dimilikinya.

Baca Juga: Keutamaan Bulan Muharram dan 6 Amalannya yang Penuh Keberkahan

Namun, walaupun ditekankan pada tanggal 10 Muharram, tetapi berpuasa di bulan Muharram ialah hal yang disarankan.

Sebagaimana disebutkan, Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa puasa yang bagus dilakukan selain di bulan Ramadan adalah puasa di bulan Muharram.

Begitu keutamaannya bulan Muharram yang masuk didalam 4 bulan yang dimuliakan, bahkan bulan Muharram ini dikatakan sebagai Syahrullah.

Oleh sebab itu, bulan Muharram ini dikatakan sebagai bulan Allah, meski semua bulan dari 12 bulan yang diciptakan Allah sama.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Asyura 9 10 11 Muharram, Latin dan Terjemahan

Dilansir dari kanal YouTube Al-Bahjah Tv, dalam penjelasannya, Buya Yahya mengucapkan bahwa sebelumnya pada masa Jahiliyah, tidak ada yang mengetahui akan adanya bulan Muharram ini.

Dari 12 bulan yang diciptakan, ada 4 bulan yang istimewa, diantaranya ada bulan Muharram.

Lalu, Allah memerintahkan Rosulullah SAW untuk mengganti bulan Safarul Awwal dengan Muharram.

Yang mana, pada bulan Muharram, diharamkan untuk berbuat dosa atau dzholim termasuk kepada diri sendiri.

Begitupun sebaliknya, disarankan untuk berbuat baik.

Sebagaimana Ibnu Abbas mengatakan, "Allah SWT mengutamakan 4 bulan tersebut sebagai bulan haram sebagai bulan suci. Melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang sangat banyak.”

Baca Juga: Puasa 10 Muharram Bantu Cegah Penyakit Bahaya, Ustadz Abdul Somad Beri Penjelasan

Lalu, mengapa tanggal 10 Muharram ini juga ialah tanggal istimewa bagi bangsa Yahudi?

Apa kisah dibalik tanggal 10 Muharram ini, bahkan pada masa khalifah Umar, bulan Muharram ini dijadikan sebagai awal penanggalan Hijriyah?

Dalam Hadits Shohih, Buya Yahya menceritakan bahwa pada masa itu, Nabi Muhammad SAW di Madinah menemukan orang Yahudi pada berpuasa di tanggal 10 pada bulan yang disebut bulan Muharram.

Nabi Muhammad pun bertanya, kenapa kiranya mereka bangsa Yahudi berpuasa di tanggal 10 bulan Muharram.

Bangsa yahudi berpuasa, ternyata pada tanggal 10 Muharram tersebut, Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa dan kaum Bani Israel.

"Sebagai rasa syukur dan bentuk terimakasih karena Allah SWT telah menyelamatkan Nabi Musa, setiap tanggal 10 Muharram bangsa Yahudi turut berpuasa," ujar Buya Yahya.

Dari situlah, mereka saja bangsa Yahudi mengakui, maka Nabi Muhammad SAW lebih berhak untuk mensyukuri hal itu.

Sehingga, Nabi Muhammad SAW pun melakukannya kepada para sahabat untuk berpuasa di tanggal 10 Muharram. Namun, atas dasar iman, para sahabat merasa tidak nyaman.

Baca Juga: Keutamaan Mengusap Kepala Anak Yatim di 10 Muharram Asyura, Bacakan Doa Ini

Para sahabat pun bertanya kepada Rosulullah SAW, sebagaiamana apa yang di perintahkan Nabi Muhammad SAW bahwa jangan sampai kamu mengikuti dengan budaya orang lain di luar sana.

Para sahabat Nabi pun mempertanyakan hal tersebut, kenapa kiranya juga mengikuti sama persis dengan bangsa Yahudi yang berpuasa pada tanggal 10 Muharram.

Nabi Muhammad SAW pun menjawab, benar sahabatku apa yang kau ucapkan, kita tidak boleh mengikuti dengan tradisi atau budaya lain, oleh sebabnya kita harus berbeda dengan 10 Muharram.

Dari situlah Nabi Muhammad SAW mengajak untuk mendapatkan pahala puasa sunah 10 Muharram, maka turut berpuasa sunah pada hari sebelumnya yaitu tanggal 9 Muharram.

Nabi berkata, kalau seandainya aku hidup tahun depan, aku akan berpuasa di tanggal 9 Muharram.

Baca Juga: Nafkah Istri dan Anak pada 10 Muharram serta Fadhilah Lainnya

Jadi atas dasar itu, maka dapat disimpulkanlah oleh para ulama bahwa pada bulan Muharram sunah untuk berpuasa.

"Jadi, puasa full 1 bulan Muharram itu boleh, atau sunnah, baik tanggal 1, atau lain namun puncaknya di tanggal 10 Muharram," kata Buya Yahya.

Nah, bagi orang-orang yang berpuasa tanggal 9 dan 10 Muharram ini, Allah akan menghapus dosa orang tersebut di masa lalu.

Lebih lanjut, adanya peristiwa selamatnya Nabi Musa tepat pada 10 Muharram, dan diperingati oleh bangsa Yahudi dengan berpuasa, pada masa Khalifah Umar bin Khattab, bulan Muharram pun menjadi awal Penanggalan tahun Hijriyah.

Baca Juga: Berikut Amalan pada 10 Muharram Selain Puasa

Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, karena kecemburuan dan tidak mau penanggalan sama dengan orang-orang kafir, pada masa itu pun dibuatlah penanggalan Islam.

Sampai akhirnya, pada masa Sayyidina Umar mereka memilih awal penanggalan 1 Hijriyah atau tahun baru Islam pada saat bulan Muharram.

Hal tersebut dilakukan sebab pada saat itu, Orang berkumpul untuk menunaikan ibadah haji di Mekkah.

Sehingga, diinformasikanlah kepada umat Islam di seluruh penjuru dunia bahwa Islam sudah mempunyai penanggalan sendiri, bahwa pada bulan Muharram tersebut adalah tahun baru Islam yaitu 1 Hijriyah.

Demikianlah kisah dan peristiwa dibalik istimewa tanggal 10 Muharram.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler