Begitu Besar Kekuatan Selawat Nabi, Hingga Buya Syakur Melakukan Hal Ini

10 Juli 2020, 10:00 WIB
Buya Syakur Yasin /Jurnal Presisi/(Jurnal Presisi)


RINGTIMES BANYUWANGI – Tidak diragukan lagi, jika berselawat kepada Nabi Muhammad Saw adalah amalan yang utama dan banyak mengandung fadilat.

Keistimwaan sosok Nabi Muhammad Saw di sisi Allah SWT, merupakan alasan keistimewaan pembacaan selawat kepada Beliau. Sehingga, ummat yang berselawat kepada Nabi Muhammad akan mendapat banyak fadilat.

Selawat atas Nabi juga merupakan perintah langsung dari Allah SWT dalam Surat Al-Ahzab ayat 56 :

Baca Juga: Pagi ini, Tersangka Pembobol BNI Maria Pauline Lumowa Berhasil Diekstradisi dari Serbia

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya selalu berselawat kepada Nabi Muhammad. Wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kalian kepadanya dan bersalamlah dengan sungguh-sungguh.”

Namun, pada prakteknya, menurut Prof.Dr.KH.Abdul Syakur, MA. atau yang akrab dipanggil Buya Syakur, ini masih terdapat tanda tanya tentang adanya tata cara dan jumlah pengamalan shalawat ini.

“Saya tidak mengerti dari mana dasarnya jika ada yang menganjurkan membaca shalawat tertentu dibaca sekian ribu kali, sedangkan dalil Al Qur’an mengenai perintah bershalawat tersebut masih secara global,” ujar Buya Syakur.

Artiel ini sebelumnya telah terbit di Jurnal Presisi dengan judul Jelaskan Makna Shalawat Nabi, Buya Syakur : Ludahi Muka Saya Kalau Tidak Kaya Setelah Amalkan Ini

Dalam sebuah tayangan video chanel sufinesia tv berjudul ‘Makna Sholawat Nabi’, Buya Syakur mengatakan, seharusnya, sebelum mengamalkan pembacaan selawat ini, lebih baik orang diberi pemahaman lebih dulu makna dari selawat, sehingga orang akan lebih mengetahui tujuannya untuk apa berselawat dan tidak terpaku kepada jumlah bacaan saja.

“Saya juga pernah memberi amalan baca "صَلَّى اللهْ عَلَى مُحَمَّدْ" (Shallalahu Ala Muhammad) sebanyak 80.000 kali kepada seseorang, bahkan saya tantang kalau sampai 3 tahun kemudian kamu belum kaya ludahi muka saya!
“Tapi, tentu sebelumnya saya pahamkan dulu apa maknanya shalawat, ini yang kadang – kadang orang malas menerangkannya,”kata Buya.

Menurut Buya, berdasarkan dalil diatas, terdapat 3 jenis selawat, yakni selawatnya Allah SWT, malaikat dan orang mukmin. Makna dari ketiga jenis selawat tersebut tentu berbeda.

Selawatnya Allah SWT kepada Nabi bermakna ‘Al imdad Robbaniyah Bihadrotinnabi, maksudnya Allah mensuplai energi (Rahmat) kepada Nabi Muhammad SAW, adapun Selawatnya malaikat bermakna ‘Yastaghfiruna lahu’ maksudnya mengawal Nabi.

Baca Juga: Ditanya Keadaan Usai Penangkapan Sang ayah, Melan Refra Sebut Serahkan Segalanya Pada Tuhan

“Sedangkan kalau kita sebagai mukmin berselawat kepada Nabi artinya menyanjung dan untuk menyambung koneksi kepada Nabi, yang kita yakini bahwa Rasulullah Muhammad Saw ruhnya masih tetap hidup,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Buya Syakur menerangkan, dengan adanya koneksi tersebut akan menjadi jalan turunnya Rahmat Allah SWT kepada kita.

Setelah itu, pada kalimat ‘Wasallimu Tasliima’, menurutnya mengandung perintah agar kita selalu menebarkan kedamaian antar sesama sebagaimana yang selalu dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw.
Wallahu A’lam Bisshowaab.***(Zaini Rahman/Jurnal Presisi)

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Jurnal Presisi PR

Tags

Terkini

Terpopuler