RINGTIMES BANYUWANGI - Manusia ditakdirkan memiliki nafsu, sama halnya dengan hewan, yang jika semakin diikuti, maka justru akan semakin banyak keinginan.
Agama Islam memberikan tuntunan bagi pemeluknya untuk dapat mengendalikan nafsu, baik nafsu syahwat maupun perut.
Dalam artikel ini sengaja ditulis dengan nafsu perut, bukan nafsu lapar. Sebab, saat tidak sedang lapar pun perut menginginkan makanan.
Baca Juga: Pandangan Mbah Kiai Syafa'at terhadap Pendidikan sebagai Implementasi Kitab Fatihatul Ulum
Menurut Imam Al-Ghazali, dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari kitabnya yang paling populer, yakni Ihya' Ulumiddin, disebutkan beberapa cara untuk melatih nafsu syahwat dan perut selain dengan memilih makanan yang halal dan baik yang telah tertera dalam Al quran.
Berikut tugas dalam melatih nafsu perut tersebut;
1. Mengurangi porsi makan secara bertahap
Jika seseorang ingin melatih nafsunya, maka ia hendaknya mengurangi porsi makan secara bertahap sesuai kondiri kesehatan masing-masing.
Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Pendidikan di Kanada
Tidak diperkenankan bagi seorang muslim mengurangi porsi makan secara drastis, sebab hal itu justru akan menyebabkan rusaknya kondisi badan.
2. Menentukan cepat lambatnya jarak makan
Islam menganjurkan untuk berpuasa sebagai cara untuk melatih nafsu syahwat dan perut.
Sebab, ketika berpuasa seseorang minimal makan sebanyak dua kali, yakni ketika berbuka dan saat makan sahur.
Baca Juga: Kisruh Masjid Babri: Opera Sabun Ramayana jadi Momentum Isu Agama di Ayodhya India
3. Menentukan jenis makanan
Selama makanan tersebut hala, maka makanan tersebut merupakan makanan yang baik.
Namun, ketika seseorang merasa sangat menyukai makanan tersebut, hendaklah ia mengajak orang lain untuk makan bersama atau mengurangi porsi makanan tersebut agar tidak terlalu senang terhadap makanan tersebut, sebagai kontrol terhadap nafsu perut.***