Fakta Hari Asyura, Ditemukannya Jasad Firaun di Laut Merah

21 Agustus 2020, 09:58 WIB
Jasad Firaun yang ditenggelamkan di Laut Merah pada Hari Asyura /

RINGTIMES BANYUWANGI - Dijelaskan dalam sebuah hadis, bahwa salah satu keistimewaan dari Hari Asyura adalah diselamatkannya nabi musa As dari kejaran firaun. 

Pada hari itu, nabi Musa as dan kaumnya dapat menyelamatkan diri dari firaun dengan membelah Laut Merah, sehingga tersisa Firaun dan pengikutnya tenggelam di laut tersebut.

Dengan ditemukannya jasad firaun di Laut Merah oleh Maurice Bucaille, kebenaran baru terungkap.

Baca Juga: Perbedaan Pendidikan dan Pengajaran

Bahwa firaun bukanlah sebuah nama. Firaun merupakan sebutan bagi orang yang mengaku sebagai Tuhan.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari berbagai sumber, terdapat dua Firaun yang ditemui nabi musa as. yakni Ramses II dan Merneptah, yang jasadnya ditemukan di Laut Merah dan saat ini disimpan di museum Mesir.

Nabi musa as. diadopsi oleh Thermuthis, putri dari Ramses II, sedangkan pada akhirnya Ramses II meninggal dalam usia tua, ia menguasai Mesir selama hampir sepuluh tahun antara 1213 hingga 1203 SM.

Baca Juga: Arab Saudi Tak Akan Berhubungan dengan Israel Sebelum Berdamai dengan Palestina

Sehingga, ia digantikan oleh Merneptah, putra ke-14 dari 169 putra Ramses II.

Merneptah berlatar belakang militer. Sejarah menggambarkan Merneptah sebagai raja prajurit yang berulang kali menyerang Palestina dari tahun ke tahun.

Dalam Al quran, dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari gomuslim.co.id, Allah SWT menyebutkan:

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Jumat 21 Agustus 2020, Tetap Stabil UBS Rp1.075.000 Pergram

Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: “Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)”. (QS. Ta-Ha ayat 77)

Maka Fir’aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit. Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa: “Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul”. Musa menjawab: ”Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Rabbku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku”. (QS: Asy-Syu’ara ayat 60-62)

“Lalu Kami wahyukan kepada Musa: ‘Pukullah lautan itu dengan tongkatmu’. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. (QS. Asy-Syu’ara ayat 63)

Baca Juga: Donald Trump Memuji Para Konspirasi QAnon karena Cinta Negara

Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya. Dan Kami tenggelamkan golongan yang itu”. (QS. Asy-Syu’ara ayat 65-66)

“Dan Kami selamatkan Bani Israil melintasi laut, kemudian Firaun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk menzalimi dan menindas (mereka). Sehingga ketika Fir’aun itu hampir tenggelam dia berkata: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. (QS. Yunus ayat 90).

Dr. Maurice Bucaille yang meneliti tentang jasad Merneptah, dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari arabnews.com menyatakan kekagumannya terhadap Al-quran yang menyebutkan secara detil tentang proses pengawetan jasad firaun yang menyebabkan penilitian arkeolog ke Laut Merah terjadi, sehingga jasad Merneptah ditemukan.

Kini, Maurice Bucaille menyatakan diri sebagai muslim setelah melakukan penelitian terhadap jasad Merneptah tersebut.***

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler