3 Jenis Sikap Sombong yang Diperbolehkan dan Manfaatnya Menurut Islam

28 Oktober 2020, 20:30 WIB
Ilustrasi Orang Sombong / Pixabay /

RINGTIMES BANYUWANGI – Sombong merupakan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Bahkan sikap sombong juga dapat memicu seseorang dijauhi oleh manusia lain.

Beberapa orang juga akan membenci sikap sombong yang ditunjukkan. Mungkin setiap manusia pernah menunjukkan kesombongan atas dirinya, namun secara tidak sadar.

Terkadang, sikap sombong juga dapat menyakiti hati dan perasaan orang lain. Hal ini yang kemudian menjadi alasan mengapa sikap sombong sangat dibenci oleh Allah SWT.

Pada dasarnya, tidak aka nada mahluk yang sempurna melainkan Zat yang Maha Sempurna yanki Allah SWT. Untuk itu, mengapa manusia harus bersombong.

Baca Juga: 4 Golongan Manusia yang Haram Disentuh Api Neraka Menurut Rasulullah SAW

Akan tetapi, sebenarnya ada beberpa sikap sombong yang perlu kita ketahui dan ternyata diperbolehkan dalam islam.

وَعَنْ سُفْيَان الثَّوْرِيْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: كُلُّ مَعْصِيَةٍ عَنْ شَهْوَةٍ فَإِنَّهُ يُرْجَى غُفْرَانُهَا، وَكُلُّ مَعْصِيَةٍ عَنْ كِبْرٍ فَاِنَّهُ لَا يُرْجَى غُفْرَانُهَا، لِاَنَّ مَعْصِيَةَ اِبْلِيْسَ كَانَ اَصْلُهَا مِنَ الْكِبْرِ، وَزِلَّةَ آدَمَ كَانَ اَصْلُهَا مِنَ الشَّهْوَةِ. 

Artinya: “Setiap maksiat yang dilakukan dari unsur syahwat atau keinginan, pengampunan dari Allah layak diharapkan. Setiap maksiat yang timbul dari kesombongan, tidak bisa diharapkan ampunannya dari Allah. Karena maksiat iblis, bertumpu atas dasar kesombongan, dan kesalahan Adam pondasinya adalah mengikuti keingingan saja.” (Syihabuddin Ibnu Hajar al-Aswalni, Nashaihul Ibad).

Menurut Lukman Hakim Hidayat, seperti yang dilansir oleh ringtimesbanyuwangi.com dari pecihitam.org, terdapat beberapa sikap sombong dalam islam yang diperbolehkan, bahkan dianjurkan. Kesombongan yang diperbolehkan yaitu ada tiga:

Baca Juga: Amalkan Doa dari Rasulullah Berikut Agar Rezeki Lancar dan Berlimpah Sampai Akhir Hayat

Pertama, sombong pada saat perang untuk membela agama Allah.

Bentuk sombong yang seperti ini dimaksudkan memberikan percaya diri kepada kaum muslimin, dan memberikan semangat.

Kedua, sombong pada saat sedekah, maksudnya tidak lantas berbangga diri dengan sedekahnya kemudian untuk dipamerkan untuk orang lain.

Maksudnya dari bentuk sombong yang seperti ini adalah menunjukkan bahwa ia bangga atas harta yang ia keluarkan karena menganggap harta itu adalah sesuatu yang kecil dan tidak berarti dalam hidup, ia meremehkan hartanya dan menghinakan hartanya.

Ketiga, yaitu sombong dengan orang sombong, tujuannya adalah untuk mengingatkan orang sombong tersebut bahwa diatas langit masih ada langit, bahwa Allah menciptakan manusia dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Baca Juga: Simak 4 Amalan Pagi yang Membuat Banjir Rezeki Setiap Hari

Kendati demikian, sikap kesombong hanya bersifat kesombongan lahiriyah saja, dalam hatinya seharusnya tetap bertawadhu’ kepada Allah SWT.  

Adapun dalil-dalil tentang diperbolehkannya sombong antara lain:

    سَأَصْرِفُ عَنْ آيَاتِيَ الَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ} [الأعراف: 146

Artinya: “Aku (Allah) akan memalingkan ayat-ayat-Ku dari orang-orang yang sombong di muka bumi tanpa haqq.” (Al-A’rof; 146)

Dalam ayat di atas, Allah menyebut sombong tanpa haqq. Hal ini menunjukkan ada kesombongan yang haqq atau bisa dibenarkan.

Tafsir yang sama juga dikemukakan Al-Khothib Asy-Syirbini dalam “As-Siroj Al-Munir” dan An-Naisaburi dalam “Ghoro-ib Al-Quran”. Sombong ini hanya dilakukan untuk mengingatkan orang-orang yang batil, sehingga hal itu dapat mengingatkannya kepada Allah.

Baca Juga: 7 Keistimewaan Surat Al Waqiah, Salah Satunya Mengetahui Sifat Penghuni Surga

Kemudian ada dasar dari diperbolehkannya kesombongan pada saat berperang riwayat hadis yang menerangkan Shahabat Nabi yang bernama Abu Dujanah yang berjalan dengan angkuh, melagak nan sombong pada saat perang Uhud sambil memakai ikat kepala merah.

Kemudian Rasulullah SAW berkomentar,

إِنَّهَا مِشْيَةٌ يُبْغِضُهَا اللَّهُ إِلا فِي هَذَا الْمَوْضِعِ

Artinya: “..cara berjalan seperti itu dibenci Allah kecuali dalam situasi semacam ini (jihad)..” (H.R.Ath-Thobaroni)

Dalam hadits lain juga disabdakan oleh Rasulullah tentang diperbolehkannya sombong pada saat jihad berperang fi sabilillah. Bahkan hal demikian dicintai oelh Allah SWT.  

Baca Juga: Hukum Foto Menurut Islam Tak Sama dengan Menggambar, Simak Penjelasannya

Rasulullah SAW bersabda,

فَأَمَّا الْخُيَلاَءُ الَّتِى يُحِبُّ اللَّهُ فَاخْتِيَالُ الرَّجُلِ نَفْسَهُ عِنْدَ الْقِتَالِ

Artinya : “Adapun kesombongan yang dicintai Allah adalah kesombongan seorang lelaki pada saat perang…” (H.R. Abu Dawud).

Itulah jenis dan sikap sombong yang diperbolehkan oleh Allah SWT.

Semoga kita semua dijauhkan dari sikap sombong yang dibenci oleh Allah SWT. Nauzubillah.***

           

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Peci Hitam

Tags

Terkini

Terpopuler