Cara Berhati-hati Tanggapi Informasi di Era Digital dalam Islam

18 November 2020, 17:45 WIB
Ilustrasi muslim. /pexels/adamsabljaković

RINGTIMES BANYUWANGI – Saat ini kita berada di era yang perkembangan teknologi dan informasinya berkembang sangat cepat.

Beda dengan dulu, sekarang informasi mudah didapat bahkan dalam hitungan detik. Cukup dengan gadget dan ketersediaan data internet, informasi apapun itu dapat diakses.

Namun ada juga dampak negatif dari mudahnya akses informasi, yaitu kebenaran dari informasi yang masih harus ditanyakan.

Sering kali hal ini luput dari perhatian masyarakat, terutama mereka yang masa bodoh. Tanpa perlu memastikan kebenaran dalam informasi tersebut, banyak pihak tidak bertanggung jawab dengan mudah menyebarluaskannya.

Dalam islam dijelaskan untuk tidak mendekat pada keburukan contohnya menyebar berita bohong atau hoax. Jangan sampai keburukan yang diperbuat membawa masalah pada diri sendiri atau orang lain.

Baca Juga: 6 Pantangan yang Harus Dihindari Saat Batuk, Salah Satunya Tidur Telentang

Perlu sikap hati-hati dalam menganggapi informasi terutama di era digital ini, berikut cara yang dapat dilakukan dalam islam , antar lain:

Mengendalikan Diri dan Tidak Tergesa-gesa

Dalam islam, ketika mendapat informasi, hal pertama yang dilakukan adalah mengendalikan diri. Maksudnya, perlu untuk tenang dan tidak tergesa-gesa menanggapi informasi tersebut.

Jangan langsung percaya dengan informasi yang belum pasti apalagi mudah tersulut. Karena bisa jadi pihak yang menyebarkan informasi sengaja membuatnya guna kepentingan tertentu. Contohnya ujaran kebencian.

Baca Juga: 10 Peristiwa Penting Menjelang Kelahiran Nabi Muhammad SAW, Salah Satunya Berhala Bersujud

Klarifikasi, Cek atau Tabayun

Selanjutnya adalah cek kebenaran informasi. Kuncinya adalah jeli dan cermat dalam cek dan ricek informasi tersebut.

Klarifikasi dapat melalui media cetak, website maupun media sosial. Akan ada pihak bertanggung jawab yang merespon informasi dengan memberi klarifikasi apakah informasi tersebut benar atau hoax.

Jika pihak yang berkaitan dengan informasi adalah orang yang dikenal, jangan ragu untuk bertanya langsung guna memastikan kebenaran informasi tersebut.

Baca Juga: 5 Tablet Terbaik 2020 Harga Mulai dari Rp1 Juta, Ada Apple Sampai Samsung

Bersangka Baik

Penting untuk bersangka baik terhadap seseorang yang diberitakan, terutama jika orang tersebut adalah saudara sesama mukmin dan mukminah.

Bersangka baik dapat menyelamatkan diri sendiri dari upaya menghakimi sesama. Quraish Shihab (2017: 57) mengungkapkan salah satu doa yang diamalkan dan diajarkan Rasulallha ketika akan keluar rumah, ialah:

“Ya Allah, kami memohon perlindungan-Mu sehingga kami tidak sesat, tidak juga disesatkan, tidak tergelincir atau digelincirkan, tidak menganiaya tidak juga dianiaya, serta tidak berbuat jahil (picik), tidak juga kami diperlakukan picik.”

Dengan menerapkan tindakan yang telah dijelaskan di atas, harapannya dapat mengurangi penyebaran informasi hoax dan terhindar dari dosa. ***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: nu.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler