Apakah Doa Buruk Orang Tua Mustajab? Yuk Simak Kisah Juraij yang Didoakan Mati

- 27 Maret 2021, 20:15 WIB
Ilustrasi Doa buruk dari orangtua, mustajabkah?
Ilustrasi Doa buruk dari orangtua, mustajabkah? /Pixabay.com/Muhamad Suhkry Abbas

Baca Juga: 6 Perbuatan Orang Tua Durhaka kepada Anak yang Dibenci Allah, Bisa Menimbulkan Dosa

Baca Juga: 5 Hadiah Membaca Doa Keluar Rumah, Lengkap dengan Bacaan Doa Keluar dan Masuk Rumah

Abu Hurairah ra. berkata, Rasullah SAW bersabda “Tidak ada bayi yang dapat berbicara dalam buaian kecuali Isa bin Maryam dan Juraij.” Lalu ada yang bertanya “Wahai Rasullah siapakah Juraij?”

Beliau bersabda, “Juraij adalah seorang rahib yang berdiam diri pada rumah peribadatannya (yang terletak di dataran tinggi/gurun). Terdapat seorang pengembara yang mengembalakan sapinya di lereng gunung tempat peribadatannya dan seorang wanita dari salah suatu desa menemui pengembala itu (untuk berbuat mesum dagangannya).

Suatu ketika datanglah ibu Juraij dan memanggilnya ketika ia sedang melaksanakan sholat, “Wahai Juraij” Juraij lalu bertanya dalam hatinya, “Apakah aku harus memenuhi panggilan ibuku atau meneruskan sholatku?” Rupanya dia mengutamakan sholatnya.

Ibunya lalu memanggil untuk yang kedua kalinya. Juraij kembali bertanya di dalam hati, “Ibuku atau sholatku?” Rupanya dia mengutamaka sholatnya, Ibunya memanggil untuk kali ketiga. Juraij bertanya lagi dalam hatinya, “Ibuku atau sholatku?” Rupanya dia mengutamaka sholatnya.

Ketika sudah tidak menjawab panggilan, ibunya berkata, “Semoga Allah tidak mewafatkanmu, wahai Juraij, sampai wajahmu dipertontonkan di depan para pelacur.” Lalu ibunya pun pergi meninggalkannya.

Wanita yang menemui pengembala tadi dibawa menginap raja dalam keadaan telah melahirkan seorang anak. Raja itu bertanya kepada wanita tersebut, “Hasil dari hubungan dengan siapa anak ini?”

“Dari Juraij” jawab wanita itu. Raja lalu berkata lagi. “Apakah dia yang tinggal di tempat peribadatan itu?” “Benar” jawab wanita itu. Raja berkata “Hancurkan rumah peribatannya dan bawa dia kemari.”

Orang-orang lalu menghancurkan tempat peribadannya dengan kapak sampai rata dan mengikatnya tangannya dileherya dengan tali lalu membawanya menghadap raja. Di tengan perjalanan Juraij dilewatkan di hadapan para pelacur. Ketika melihatnya Juraij tersenyum dan para pelacur tersebut melihat Juraij yang berada di antara manusia.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah