Apakah Doa Buruk Orang Tua Mustajab? Yuk Simak Kisah Juraij yang Didoakan Mati

- 27 Maret 2021, 20:15 WIB
Ilustrasi Doa buruk dari orangtua, mustajabkah?
Ilustrasi Doa buruk dari orangtua, mustajabkah? /Pixabay.com/Muhamad Suhkry Abbas

Raja lalu bertanya padanya, “Siapa ini menurutmu?” Juraij balik bertanya “Siapa yang engkau maksud?” Raja berkata “Dia (wanita tadi) berkata bahwa anaknya adalah hasil hubungan denganmu.” Juraij bertanya “Apakah engkau telah berkata begitu?” “Benar” jawab wanita itu.

Juraij lalu bertanya, “Dimana bayi itu?” Orang-orang lalu menjawab “(itu) dipangkuan (ibu)nya”. Juraij lalu menemuinya dan bertanya pada bayi itu, “Siapa ayahmu?” Bayi itu menjawab, “Ayahku pengembara sapi” Konran sang raja berkata, “Apakah perlu kami bangun kembali ruah ibadahmu dengan bahan dari emas?” Juraij menjawab “Tidak perlu” “Ataukah dari perak?” lanjut sang raja. “Jangan”, jawab juraij.

“Lalu dari apa kami akan bangun rumah ibadahmu?” Tanya sang raja. Juraij menjawab, “Bangunlah seperti semula.”Raja lalu bertanya, “Mengapa engkau tersenyum?” Juraij menjwab “(Saya tertawa) karena suatu perkara yang telah aku ketahui, yaitu terkabulnya doa ibuku terhadap diriku.”

Kemudian Juraij memberitahuku hal itu kepada mereka.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrod no. 33 dikatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Abdul Mufrod no. 25).

Dari kisah tersbut Rasullah SAW melarang orang tua, baik ibu maupun ayah, mendoakan hal-hal yang buruk terjadi pada anaknya.

Karena mendoakan keburukan bagi anak merupakan salah satu bentuk kejahatan orang tua kepada anak.

Rasullah SAW bersabda, “Jangan kalian mendoakan keburukan-keburukan untuk diri kalian, atau anak-anak kalian, atau harta kalian. Jangan sampai kalian menempati suatu waktu yang pada waktu itu Allah SWR diminta sesuatu lantas Dia kabulkan doa kalian itu.” (HR. Muslim)

Semoga bermanfaat dan kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT.***

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah