Kisah Orang Fasik dan Ahli Maksiat yang Sangat Dicintai Allah, Simak Amalan yang Dilakukan

- 7 April 2021, 19:36 WIB
Ilustrasi kisah orang fasik dan ahli maksiat yang sangat dicintai Allah
Ilustrasi kisah orang fasik dan ahli maksiat yang sangat dicintai Allah /Pixabay/chiplana/

RINGTIMES BANYUWANGI – Orang fasik adalah orang-orang yang melakukan dosa, baik dosa kepada Allah maupun kepada sesama manusia.

Allah telah berfirman bahwa orang-orang yang tidak menjalankan perintah Allah akan mendapatkan azab yang pedih. Tetapi dalam beberapa riwayat ada kisah orang fasik dan ahli maksiat yang sangat dicintai Allah.

Orang tersebut hidup di zaman Nabi Musa. Dalam kitab Al-Mawa’izh Al-‘Ushfuriyyah dikisahkan bahwa saat orang fasik dan ahli maksiat terseut meninggal dunia, jenazahnya dibuang oleh warga, seperti yang dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari YouTube Islam Populer pada 7 April 2021.

Saat peristiwa tersebut, Allah berfirman kepada Nabi Musa yang berbunyi:

Baca Juga: Orang Islam yang Kelak Diusir Rasulullah SAW di Akhirat

Baca Juga: 11 Tanda Kematian dalam Keadaan Khusnul Khatimah

“Wahai Musa ada seseorang yang mati di daerah fulan pada tempat sampah, dia adalah seorang wali dari para wali-Ku, mereka belum memandikannya, belum mengafaninya, dan belum menguburkannya. Maka pergilah engkau, mandikanlah, kafanilah, salatilah, dan kuburkan dia,”

Setelah itu Nabi Musa mendatangi tempat tersebut. Atas perintah Allah beliau mencari jenazahnya dengan bertanya kepada penduduk setempat.

Nabi Musa juga menanyakan mengenai penyebab orang-orang disana membuang jenazahnya. Setelah itu Nabi Musa bermunajat  kepada Allah.

Baca Juga: 7 Bukti Kesulitan Hidup Akibat Maksiat, Segera Jauhi dan Bertaubat

Baca Juga: 4 Golongan Orang yang Diharamkan Masuk Neraka, Muslim Wajib Tahu

Baca Juga: Waspadai Penyebab Kerasukan dan Sihir Masuk ke Tubuh Manusia, Fakta Islam

“Engkau menyuruhku menguburkan dan menyalatinya sedangkan kaumnya bersaksi atas keburukannya, maka Engkau lebih mengetahui dari mereka dengan segenap pujian dan celaan,” kata Nabi Musa.

Lalu Allah menjawab, ”Wahai Musa kaumnya benar pada apa yang telah mereka ceritakan tentang keburukan kelakuannya, hanya saja dia memohon pertolongan kepada-Ku saat kematiannya dengan tiga hal yang digunakan untuk memohon pertolongan kepada-Ku oleh seluruh orang-orang yang berdosa dari ciptaan-Ku.

Pastilah Aku akan mengabulkannya, bagaimana aku tidak menyayanginya, sedangkan dia telah memohon sendiri, dan Aku adalah maha penyayang dari semua penyayang”.

Nabi Musa menanyakan tiga hal tersebut yang membuatnya diampuni oleh Allah, dan Allah menjawab tiga hal tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Saat mendekati kematian, dia telah mengakui telah melakukan banyak kemaksiatan. Namun sebenarnya dia membenci kemaksiatan tersebut.

2. Dia suka berteman dengan orang-orang yang shaleh.

3. Dia lebih menyukai orang yang shaleh daripada orang yang fasik.

Jika diminta menolong salah satu orang di antara orang fasik dan orang salah, maka orang tersebut lebih memilih orang shaleh untuk dberikan pertolongan.

Sungguh mulia perilaku orang tersebut sehingga meskipun fasik dan ahli maksiat tetapi sangat dicintai Allah.

Setelah itu, Allah mengabulkan doa orang tersebut dan menjadikannya sebagai salah satu wali Allah.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah