Melakukan Maksiat di Bulan Ramadan Dosanya Lebih Besar, Simak Penjelasannya

- 20 April 2021, 14:55 WIB
Bulan Ramadan merupakan kesempatan setiap muslim berlomba melakukan kebaika/Melakukan maksiat di bulan Ramadan Dosanya lebih besar.
Bulan Ramadan merupakan kesempatan setiap muslim berlomba melakukan kebaika/Melakukan maksiat di bulan Ramadan Dosanya lebih besar. /Pixabay

RINGTIMES BANYUWANGI – Bulan Ramadan adalah merupakan bulan dimana adanya kesempatan bagi setiap muslim untuk berlomba melakukan kebaikan.

Pada bulan suci Ramadan Allah SWT membuka pintu ampunan selebar-lebarnya. Ada banyak amalan yang dapat mendatangkan ampunan.

Ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Oleh karena itu banyak orang yang berlomba-lomba menunaikan kebaikan pada bulan Ramadan.

Bagaimana jika pada bulan Ramadan yang suci ini jika ada seseorang yang melakukan maksiat?

Baca Juga: 4 Penyebab Gagal Meraih Ampunan Allah SWT di Bulan Ramadan

Baca Juga: Kesibukan Malaikat di Bulan Ramadan, Hingga Allah Perintahkan Tak Boleh Mencatat Amal Buruk

Dilansir oleh Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal YouTube Yufid.TV-Pengajian & Ceramah Islam pada 20 April 2021, Allah SWT berfirman:

“Allah sama sekali tidak berkehendak untuk mendzolimi seluruh alam” (QS. Ali Imran: 108).

Manusia hidup di dunia termasuk dari bagian alam itu. Apakah maksiat di bulan Ramadan dosanya lebih besar?

Baca Juga: Doa Rasulullah Setelah Makan Sahur, Baca Tiga Kali Buat Rezeki Mengalir

Baca Juga: 6 Kebiasaan Ayah yang Merusak Masa Depan Anak, Seperti Melarangnya Menangis

Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Harus Dihentikan Penderita Diabetes, Agar Umur Panjang

Disebutkan dalam hadits dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Sesungguhnya Allah mencatat berbagai kejelekan dan kebaikan lalu dia menjelaskannya. Barangsiapa yang bertekad untuk melakukan kebaikan lantas tidak bisa terlaksana maka Allah mencatat baginya satu kebaikan yang sempurna. Jika ia bertekad lantas bisa ia penuhi dengan melakukannya, maka Allah mencatat baginya 10 kebaikan hingga 700 kali lipatnya sampai lipatan yang banyak.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim).

Dalam masalah pahala memang tidak bisa dihitung secara matematis. Namun dalam hadits tersbut, Rasulullah SAW memastikan.

Bahwa, maksiat yang dilakukan sekali tidak digandakan dosanya. Tetapi ditulis sekali. Sebagai pembenar bahwa Allah tidak menzolimi hambanya.

Kita meyakini bahwa melakukan amal sholeh pada bulan suci Ramadan pahalanya dilipatgandakan.

Dan kita juga perlu sadar bahwa perbuatan maksiat yang dilakukan manusia pada bulan Ramadan dosanya juga lebih besar dibanding di luar Ramadan.

Bisa jadi, tetap mendapatkan satu dosa, tapi nilainya lebih besar dibandingkan ketika maksiat itu dilakukan di luar Ramadan.

Al-Allahamah Ibnu Muflih dalam kitabnya Adab Syar’i ya menuliskan bahwa:

Pembahasan tentang kaidah bertambahnya dosa sebagaimana bertambahnya pahala ketika dilakukan di waktu dan tempat yang mulia.

Ibnu Muflih menyebutkan keterangan gurunya, Taqiyuddin Ibnu Taimiyah, Syaikh Taqiyuddin mengatakan:

“Maksiat yang dilakukan di waktu atau tempat yang mulia dosa dan hukumnya dilipatkan sesuai tingkatan kemuliaan waktu dan tempat tersebut”. (Adab As-Syar’iyah 3/430).

Pendapat tersebut banyak di dukung oleh firman Allah yang artinya:

“Siapa yang bermaksud di dalamnya (kota Mekah) untuk melakukan kejahatan secara dzalim, niscaya akan kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih.” (QS. Al-Hajj: 25).

Kita bisa perhatikan baru sebatas ingin melakukan tindakan dzalim di tanah haram mekah, Allah SWT memberikan ancaman siksa yang menyakitkan.

Sekalipun itu dilakukan di luar tanah haram. Tidak akan diberi hukuman jika tidak sampai terjadi kedzaliman itu.

Orang yang melakukan maksiat pada bulan suci ramadan dia melakukan dua kesalahan.

Yang pertama, melanggar larangan Allah SWT, dan yang kedua, menodai kehormatan Ramadan dengan maksiat yang dikerjakan.

Hal ini memberikan pelajaran bahwa harus semakin waspada dengan maksiat di bulan Ramadan.

Disamping berbuat maksiat merusak puasa yang dikerjakan. Sehingga amal yang diperoleh menjadi amal yang tidak bermutu.

Semoga bermanfaat dan kita semua selalu dalam linduangan Allah SWT.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah