Sebuah Kunci dari Habib Achmad Al Habsyi Agar Kamu Bisa Istiqomah dalam Beribadah

- 10 Agustus 2021, 20:03 WIB
Habib Achmad Alhabsyi: Beramal sedikit tapi istiqomah lebih dicintai Allah dari pada banyak tapi tidak istiqomah.
Habib Achmad Alhabsyi: Beramal sedikit tapi istiqomah lebih dicintai Allah dari pada banyak tapi tidak istiqomah. /YouTube.com/Achmad Alhabsyi

 

RINGTIMES BANYUWANGI - Bagi sebagian muslim mungkin bukanlah hal yang mudah agar bisa istiqomah dalam beribadah.

Ada yang jalan satu hari, namun di hari berikutnya sudah bosan untuk melakukannya.

Buat kamu yang sedang mencari cara agar ibadahmu bisa istiqomah, berikut ini adalah sebuah kunci istiqomah dari Habib Achmad Al Habsyi dilansir dari kanal Youtube Kacamata Dakwah pada 10 Agustus 2021.

Baca Juga: Keajaiban Sholawat Untuk Melunasi Hutang dalam Sehari, Simak Penjelasannya dari Habib Achmad

Habib Achmad menceritakan bahwa ada sahabat nabi yang yang setiap hari tidak mau meninggalkan sedekah, dia melakukannya dengan istiqomah.

Istiqomah merupakan sebuah istilah untuk menggambarkan sebuah kebaikan yang dikerjakan rutin dan terus menerus alias tidak bolong-bolong.

Allah SWT mencintai amal yang istiqomah walaupun jumlahnya hanya sedikit. Amal tersebut lebih dicintai oleh Allah daripada amal yang banyak namun tidak istiqomah.

Baca Juga: Hukum Mendahulukan Amalan Sunnah dan Melupakan yang Wajib Menurut Habib Muhammad Anies Shahab

"Panjenengan sholat malam witir 3 rakaat tapi istiqomah dan tidak pernah ditinggal itu lebih bagus daripada sholat malam 1000 rakaat tapi tidak terus menerus, malam ini sholat 1000 rakaat, 3 tahun lagi baru dilakukan, 2 tahun lagi baru dilakukan. Oleh karena itu kalau beramal itu sedikit-sedikit, jangan langsung banyak supaya bisa istiqomah," kata Habib Achmad dalam ceramahnya.

Para ulama mengatakan bahwa agar suatu ibadah bisa diamalkan dengan istiqomah adalah dengan memulainya dengan sedikit demi sedikit dan jangan langsung banyak.

Jika kita ingin istiqomah sholawat, sebaiknya kita lakukan semampu kita terlebih dahulu. Kalau bisa 10 kali ya rutinkan terlebih dahulu.

Baca Juga: Lebih Baik Membaca Istighfar atau Sholawat? Simak Penjelasan Habib Muhammad Al Habsyi

Jangan langsung 1000 kali, nanti cepat bosan. Karena kalau bosan bisa menyebabkan tidak istiqomah.

Oleh karena itu, dalam melakukan sebuah amalan, sebaiknya kita memulainya dari yang kecil terlebih dahulu, istiqomahkan dan jangan ditinggalkan.

Istiqomah terus sampai jadi kebiasaan, sampai kita yakin tidak mungkin terlewat, baru kita bisa menambahkan.

Baca Juga: Cara Memotong Kuku Sesuai Sunnah Menurut Habib Faishol Al Haddad

Jika kita ingin sholat dhuha jangan langsung 8 rakaat berturut-turut satu minggu penuh. Nanti hari ke delapan sudah malas, hari ke sembilan sudah wegah.

Mulai dulu 2 rakaat tiap hari Senin, lalu Senin berikutnya 2 rakaat, Senin berikutnya 2 rakaat lagi, teruskan hingga kita merasa cinta dengan amal yang dilakukan, atau merasa tidak tenang kalau tidak sholat dhuha, baru kita tambahkan hari selasa.

Jangan memulai suatu amalan dengan jumlah yang banyak sekaligus, karena itu akan membuat kita tidak istiqomah.

Baca Juga: Hukum Mengucapkan Selamat Tahun Baru Islam Menurut Buya Yahya

Karena hati kita belum bersih, jadi belum bisa beradaptasi dengan amal sholeh, yang ada nanti hanya bosan dan cepat meninggalkan.

Habib Achmad kemudian menjelaskan tentang kisah sahabat yang berusaha untuk mengistiqomahkan amalnya.

Ada sahabat nabi istiqomah bersedekah, walaupun sedikit tapi dia lakukan setiap hari.

Baca Juga: Buya Yahya Jelaskan Hikmah Pergantian Tahun Hijriyah: Manfaatkan 5 Hal Ini

Pada suatu hari dia tidak punya uang, tapi dia tidak mau meninggalkan sedekah.

"Bagaimana ini saya tidak punya uang, apakah harus utang buat sedekah?" Kata sahabat nabi.

Akhirnya dia teringat dengan sabda Rasulullah Muhammad Sholallahu 'alaihi wa salam, sehingga pada hari itu dia memutuskan untuk bersedekah dengan senyuman.

Baca Juga: Berdoa Namun Tidak Tahu Artinya, Begini Penjelasan Buya Yahya

Setiap ketemu saudara muslim, dia senyum, karena itu bagian daripada sedekah.

Senyum itu yuritsul mahabbah, senyum itu membuahkan cinta. 

Kalau kita membaca syama'il, sejarah hidupnya Nabi Muhammad, maka kita akan tahu kalau Nabi itu murah senyum, bahkan jika bertemu dengan orang yang berbeda keyakinan sekalipun beliau tidak membuang muka.

Baca Juga: Berikut Petunjuk Buya Yahya Terkait Amalan agar Bisa Bertemu Rasulullah dalam Mimpi

Meskipun diperlakukan seburuk apapun, nabi tetap membalasnya dengan akhlak yang baik.

Nabi Muhammad tidak berakhlak sesuai dengan orang yang ada dihadapannya, akan tetapi nabi tetap istiqomah dengan akhlaknya yang dipuji oleh Allah.

Sebagaimana dijelaskan oleh Allah pada Qur'an Surah Al-Qalam ayat 4: 

وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ - 

"Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur."

Semoga kita semua bisa konsisten dalam beribadah. Sedikit tidak masalah, asal bisa istiqomah.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah