Makna di Balik Surah Al Ikhlas, Berisi Penegasan tentang Memurnikan Keesaan Allah SWT

- 27 November 2021, 09:00 WIB
Berikut ini ialah makna di balik surah Al-Ikhlas berdasarkan tausiah Ustadz M. Quraish Shihab, Memurnikan Keesaan Allah SWT.
Berikut ini ialah makna di balik surah Al-Ikhlas berdasarkan tausiah Ustadz M. Quraish Shihab, Memurnikan Keesaan Allah SWT. /Unsplash.com/GR Stocks

Dalam Al-Qur'an digambarkan sebagaimana kaum musyrik yang semasa hidupnya selalu menyekutukan Allah, tetapi saat ia berada dalam kesusahan ia meminta pertolongan kepada Allah sebagai satu-satunya zat yang dapat memberinya pertolongan.

Dalam surah Al-Ikhlas ayat pertama, lafadz "Qul huwa Allahu ahad," kata ahad dalam lafadz tersebut berasal dari kata wihdah ini serupa dengan kata wahid yang berarti satu.

Namun, ahad tidak sama dengan wahid. Hal ini disebabkan karena wahid atau satu, dapat dibayangkan bilangan sebelumnya, yakni 0. Dan bilangan satu, dapat ditambahkan menjadi dua. Namun jika satu-satunya, 0 ataupun dua tadi tidak pernah akan dibayangkan.

Baca Juga: Keutamaan dan Cara Mengamalkan Ayat Kursi, Syekh Ali Jaber: Bisa Mengantarkan Kita ke Surga

Segala sesuatu yang berkaitan dengan Allah SWT, itu tidak akan pernah ada duanya. Hanya Allah SWT satu-satunya.

Tuhan itu satu-satunya, sedangkan "satu" itu adalah sifatnya.

Allah SWT maha melihat, tetapi bukan berarti Allah SWT memiliki mata yang berfungsi sebagai indera pengelihatan seperti mahkluk. Sifat melihat Allah SWT tidak sama seperti makhluk-Nya.

Allah SWT Maha Esa, tidak ada yang sama dengan Dzat yang dimiliki Allah SWT.

Allah SWT satu, bukan berarti terdapat bagian-bagian didalamnya. Allah SWT Maha Esa dalam Dzat-Nya, tidak ada yang sama dengan apa yang Allah SWT miliki.

Baca Juga: Pesan Penting dan Kabar Gembira dari Surah Ad Dhuha untuk Seluruh Umat Islam di Dunia

Halaman:

Editor: Suci Arin Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah