Berikut Konsep Rezeki yang Telah di Ajarkan Menurut Syariat Islam

- 8 Juni 2020, 14:30 WIB
Ilustrasi berdoa.*
Ilustrasi berdoa.* //pixabay

“Anakmu yang rizkinya tidak ditanggung oleh Allah, silahkan kirim ke sini.” Orang inipun terdiam.  (al-Bidayah wa an-Nihayah, 13/510)

Catatan:

Prinsip ini tidak mengajarkan agar kita berpangku tangan dan diam tidak bekerja. Dengan anggapan semua telah ditaqdirkan. Ada beberapa alasan untuk membantah pendapat ini,

Baca Juga: Kapal Cost Guard Milik Tiongkok Ini Mendapat Julukan Monster Laut

[1] Benar rizki manusia telah ditaqdirkan, tapi taqdir itu rahasia Allah, yang tidak kita ketahui. Sementara sesuatu yang tidak kita ketahui, tidak boleh dijadikan alasan.

[2] Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa tawakkal tidak menghilangkan ikhtiar (usaha mencari rizki). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rezeki kepada seekor burung, yang keluar pada pagi hari dalam keadaan lapar lalu sore harinya pulang dalam keadaan kenyang.”  (HR Turmudzi 2344, Ibn Hibban 730 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth)

Baca Juga: Gunakan Hak Veto, Trump: Ini adalah Resolusi yang Sangat Menghina

Imam Ahmad menjelaskan, “Hadis ini tidak menunjukan bolehnya berpangku tangan tanpa berusaha. Bahkan padanya terdapat perintah mencari rezeki. Karena burung tatkala keluar dari sarangnya di pagi hari demi mencari rezeki.”

Halaman:

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: hajinews.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah