Alasan Diharamkannya Berpuasa Setelah Idul Adha atau Hari Tasyrik

- 4 Juli 2022, 13:24 WIB
Mengapa setelah Idul Adha atau hari tasyik diharamkan untuk berpuasa? Simak penjelasan lengkapnya disini.
Mengapa setelah Idul Adha atau hari tasyik diharamkan untuk berpuasa? Simak penjelasan lengkapnya disini. /pixabay.com/Chattrapal (Shitij) Singh

Hari Tasyrik menjadi hari ibadah haji disempurnakan dengan bermalam di Mina. Pada tempo itu juga jemaah haji melakukan lempar jumrah dan tawaf terakhir di Masjidil Haram.

Hari tasyrik adalah salah satu dari banyak hari yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Baca Juga: Hari Raya Idul Adha Sebentar Lagi, Jangan Lewatkan Amalan 3 Puasa Sunnah Bulan Dzulhijjah Beserta Niat

Berikut firman keistimewaan hari Tasyrik.

Bertasbihlah kepada Allah pada hari-hari yang telah ditentukan. Tetapi barang siapa yang tergesa-gesa pergi dalam dua hari, maka tidak mengapa baginya, dan barang siapa yang tetap tinggal, tidak mengapa baginya, jika tujuannya adalah untuk berbuat kebaikan. Maka bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu akan dikumpulkan kepada-Nya,” (QS. Al-Baqarah: 203).

Selain itu juga hari Tasyrik ialah hari perayaan bagi umat Islam, maka disarankan untuk tidak berpuasa selama 3 hari sebagaimana pesan Rasulullah SAW melalui haditsnya.

“Hari tasyrik adalah hari-hari makan dan minum (berpesta),” (HR. Muslim).

Baca Juga: Niat dan Tatacara Puasa Tarwiyah dan Arafah Beserta Keutamannya

Pesan di balik hari Tasyrik adalah memperbolehkan jemaah haji untuk merayakan hari raya Idul Adha dengan makan daging yang mereka kurbankan.

Jamaah haji pada jaman dulu biasanya datang dengan jarak yang cukup jauh dan daging kurban adalah makanan yang berharga bagi mereka.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Atheer.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah