"Siapakah engkau?" tanya Asma.
"Ini Ibu, Nak. Ibu rindu sekali padamu. Bagaimana kabarmu?" jawab Qatilah.
Asma terkejut mendengar suara ibunya. Ia tidak menyangka bahwa ibunya akan berkunjung. Lalu Asma memberitahukan kabarnya kepada Qatilah.
"Alhamdulillah, kabarku baik-baik saja, Bu," ujar Asma.
Qatilah memohon kepada Asma agar dibukakan pintu.
"Ibu bawakan oleh-oleh untukmu, Nak. Bukalah pintunya," rayu Qatilah.
Asma yang berada di balik pintu merasa bimbang, ia takut berdosa jika membukakan pintu untuk ibunya yang musyrik.
Lalu Asma menarik tangannya dari gagang pintu, ia mengurungkan niat untuk menyambut ibunya.
Meskipun sekarangan hubungan mereka terhalang perbedaan aqidah, kasih sayang Qatilah terhadap anak-anaknya tidak berkurang sedikit pun.