Baca Juga: Arti dan Kandungan Surat Al Qiyamah Ayat 21-30, Skenario Hukuman Bagi Orang Musyrik di Akhirat
Qatilah kembali membujuk Asma, "Wahai anakku, buka pintunya. Pasti engkau senang dengan oleh-oleh yang Ibu bawa. Ada keju, obat penyama kulit, dan minyak samin kesukaanmu," ujar Qatilah tak putus asa.
Asma berbicara kepada ibunya dengan perasaan bersalah, "Wahai Ibu, maafkan aku. Aku tidak bisa membukakan pintu untukmu. Aku juga sangat merindukanmu," jawab Asma dengan berat hati.
Qatilah mendesah panjang, lalu meninggalkan rumah Asma. Hati Qatilah terasa hancur setelah ditolak putrinya sendiri. Dibalik pintu, Asma mendengar langkah kaki ibunya mulai menjauh.
Selepas kepergian Qatilah, Asma dilanda kegelisahan. Untungnya tak lama kemudian Asma berjumpa dengan Aisyah. Usia mereka terpaut 10 tahun lebih tua Asma. Aisyah adalah putri ayah Asma dari ibu yang lain.
Kepada Aisyah, Asma menceritakan semua kegelisahannya.
"Wahai Aisyah adikku tersayang, ibuku tadi berkunjung. Namun malah aku menyuruh beliau pulang. Aku takut mempersilahkannya masuk, karena dia masih musyrik. Aku mohon, tanyakan perkara ini kepada Rasulullah SAW.," ujar Asma.
"Baiklah, akan aku tanyakan kepada Rasulullah," jawab Aisyah.
Sesampainya di rumah, Aisyah langsung bertanya kepada Rasulullah tentang masalah kakaknya.