Kisah Turunnya Surat Al Kafirun, Godaan Kaum Kafir Quraisy Kepada Nabi Muhammad SAW

- 2 Oktober 2020, 08:00 WIB
Asbabun nuzul atau kisah turunnya surat Al Kafirun
Asbabun nuzul atau kisah turunnya surat Al Kafirun //pixabay/freebiespic

RINGTIMES BANYUWANGI – Surat Al Kafirun adalah surat yang ke-109 dalam Al Quran dan termasuk surat-surat pendek atau surat dalam Juz Amma.

Surat Al Kafirun terdiri dari enam ayat dan tergo  long surat Makkiyah karena diturunkan di kota Mekkah sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.

Surat Al Kafirun ini berisi tentang penegasan ketauhidan, bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah SWT.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Keamanan Akun ShopeePay, Simak Caranya

Selain itu, surat ini juga berisi mengenai larangan mencampuradukkan ajaran agama dalam bentuk apapun dan tanpa ada kompromi apapun.

Meski hanya terdiri dari enam ayat, ternyata Surat Al Kafirun memiliki suatu kisah atau asbabun nuzul yang sangat luar biasa pada saat diturunkannya surat ini.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari berbagai sumber, berikut kisah atau Asbabun nuzul diturunkannya surat Al Kafirun dalam Al Quran.

Baca Juga: Makanan Penyebab Kolesterol Tinggi, Waspadai Gorengan Hingga Olahan Daging

Ketika berdakwah menyebarkan agama Islam, Nabi Muhammad SAW pernah mendapatkan godaan berupa harta, tahta, dan wanita dari kaum kafir Quraisy.

Godaan tersebut disertai dengan berbagai macam persyaratan yang bertentangan dengan akidah Islam. Peristiwa yang melatarbelakangi terjadinya asbabun nuzul surat Al Kafirun terjadi ketika Nabi Muhammad SAW masih menyebarkan agama Islam di Mekah.

Cerita tentang asbabun nuzul surat al Kafirun terdapat tiga versi periwayatan dari para sahabat nabi. Ketiga versi asbabun nuzul surat Al Kafirun tersebut, yaitu:

Baca Juga: 9 Jenis Makanan Berikut Mampu Atasi Perut Kembung, Salah Satunya Pisang

Kisah Turunnya Surat Al Kafirun Diriwayatkan oleh At-Thabrani dan Ibnu Hatim, Bersumber dari Ibnu Abbas

Asbabun nuzul surat Al Kafirun yang diceritakan dalam riwayat ini menyebutkan, kaum kafir Quraisy berusaha keras menghentikan dakwah Nabi Muhammad SAW dengan berbagai upaya.

Di antaranya dengan menawarkan status sebagai orang paling kaya di Mekkah, serta dinikahkan dengan wanita cantik yang diinginkan Nabi Muhammad SAW.

Kaum kafir Quraisy berkata kepada Nabi Muhammad SAW, "Hai Muhammad, kami menyediakan ini semua untukmu, tetapi syaratnya kamu tidak boleh memaki dan menjelekkan Tuhan kami," ucap salah seorang kafir Quraisy.

Baca Juga: Rekomendasi Makanan Aman Konsumsi Bagi Penderita Asam Urat, Salah Satunya Telur

Rupanya kaum kafir Quraisy tidak hanya mengajukan satu syarat, dalam riwayat ini juga Nabi Muhammad SAW harus menyembah Tuhan kaum kafir Quraisy selama satu tahun.

Nabi Muhammad memberikan jawaban, "Aku menunggu wahyu dari Tuhanku."

Peristiwa itulah yang menjadi asbabun nuzul surat Al Kafirun, sebagai jawaban Nabi Muhammad SAW atas tawaran yang diajukan oleh kaum kafir Quraisy.

Baca Juga: Rekomendasi Makanan yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes, Salah Satunya Jagung

Kisah Turunnya Surat Al Kafirun Diriwayatkan oleh Abdurrazaq Bersumber dari Ibnu Mundzir

Dalam riwayat lain, cerita tentang asbabun nuzul surat Al Kafirun tidak jauh berbeda dengan riwayat sebelumnya. Kaum kafir Quraisy mengiming-imingi Nabi Muhammad SAW untuk menyembah Tuhan mereka dengan berbagai macam cara.

Dalam asbabun nuzul surat Al Kafirun versi kedua ini kaum kafir Quraisy berkata:

"Apabila engkau mengikuti kami menyembah Tuhan kami selama satu tahun, maka kami akan mengikuti agamamu dalam kurun waktu satu tahun pula."

Baca Juga: Ciptakan Pipi Tirus, Makanan Berikut Mampu Mengusir Pipi Tembem, Alpukat Salah Satunya

Nabi Muhammad SAW tidak lantas memberikan jawaban karena masih menunggu wahyu yang turun dari Allah SWT.

Kisah Turunnya Surat Al Kafirun Diriwayatkan oleh Ibnu Hatim Bersumber dari Said bin Mina

Asbabun nuzul surat Al Kafirun dalam riwayat ini, Nabi Muhammad SAW diiming-imingi dengan kekuasaan serta pengikut. Suatu ketika Nabi Muhammad SAW berjumpa dengan beberapa tokoh kafir Quraisy, Al Walid bin Almughirah, al 'Ashi bin Wa'il, al Aswad bin al Muthalib dan Umayyah bin Khalaf.

Dalam versi ketiga ini diceritakan, salah satu dari mereka berkata, "Wahai Muhammad. Marilah bersama kita menyembah Tuhan yang kami sembah. Kami akan bergantian menyembah Tuhan yang kamu sembah. Kita akan bersekutu dalam segala urusan, engkaulah yang akan memimpin kami."

Baca Juga: Bahan Alami Ini dapat Mengecilkan Pori-Pori di Wajah, Salah Satunya Lidah Buaya

Peristiwa yang terjadi dalam asbabun nuzul surat Al Kafirun menjadi landasan sejarah kerukunan antara umat Islam dengan umat agama lainnya. Dalam berbagai versi periwayatan asbabun nuzul surat tadi, Nabi Muhammad SAW tidak lantas menjawab "iya" atau pun "tidak" atas tawaran yang diberikan kaum kafir Quraisy.

Nabi Muhammad SAW lebih memilih menunggu wahyu dari Allah SAW sebelum menentukan sikap sehingga peristiwa itu menjadi asbabun nuzul surat ini.

Dalam ayat terakhir Allah berfirman, "Bagimu agamamu, bagiku agamaku."

Baca Juga: Bahan Alami Berikut Dapat Mengilangkan Bau Badan, Salah Satunya Cuka

Berlandaskan pada asbabun nuzul tadi, maka ayat ini dapat dipahami sebagai ayat toleransi antarumat beragama.

Prinsip dasar ayat serta asbabun nuzul surat Al Kafirun telah menjadi salah satu fondasi toleransi antarumat beragama yang telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW sejak 14 abad lalu.

Peristiwa asbabun nuzul ini juga telah menjadi contoh dari Nabi Muhammad SAW untuk bersikap dengan non muslim, masih relevan jika diterapkan di zaman sekarang. Tentu saja diiringi dengan kontekstualisasi yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai keislaman.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah