Tradisi Rebo Wekasan, Rabu Terakhir Bulan Safar yang Dianggap Hari Sial

- 13 Oktober 2020, 08:30 WIB
Amalan dan doa pada tradisi Rebo Wekasan atau Rabu Wekasan
Amalan dan doa pada tradisi Rebo Wekasan atau Rabu Wekasan /Pexels

Pada dasarnya, bentuk amalan pada tradisi dan ritual Rebo Wekasan atau Rabu Wekasan meliputi,

  1. Sholat sunnah tolak bala’;
  2. Berdoa dengan doa-doa khusus;
  3. Meminum air yang sudah didoakan;
  4. Sedekah, silaturahmi, dan berbuat baik kepada semua orang.

Asal-usul tradisi ini bermula dari anjuran Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi dalam kitab Mujarrobat ad-Dairobi).

Baca Juga: Atasi Diabetes Hingga Kolesterol, Berikut 11 Manfaat Ubi Jalar Bagi Kesehatan

Selain itu, anjuran tersebut juga terdapat pada kitab Al-Jawahir Al-Khams karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-‘Atthar Hasyiyah As-Sittin, dan sebagainya.

Dalam kitab-kitab tersebut disebutkan bahwa salah seorang Waliyullah yang telah mencapai maqam kasyaf (kedudukan tinggi dan sulit dimengerti orang lain) mengatakan bahwa dalam setiap tahun pada Rabu terakhir bulan Shafar, Allah SWT menurunkan 320.000 (tiga ratus dua puluh ribu) macam bala’ dalam satu malam.

Oleh karena itu, beliau menyarankan umat Islam untuk menjalankan sholat dan berdoa memohon agar dihindarkan dari segala macam bala’ atau kesialan.

Baca Juga: Keutamaan Sholat Tahajud, Terhindar dari Kesulitan dengan Sholat Sepertiga Malam

Melakukan Sholat Sunnah

Disunnahkan melakukan shalat sunnah 4 rakaat. Tata cara sholat sunnahnya dapat dilakukan secara sendiri sendiri atau berjamaah dengan 2 kali salam.

Setelah membaca surat Al Fatihah, dianjurkan membaca surat Al Kautsar sebanyak 17 kali, surat Al Ikhlas sebanyak 5 kali, serta surat Al Falaq dan An Nas masing masing sebanyak 1 kali.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x