Kondisi Puluhan Ribu Vaksin Sinovac di Sulbar Setelah Gempa, Segera Dicek

22 Januari 2021, 18:10 WIB
Vaksinasi Covid 19 /Pikiran-rakyat.com/Armin Abdul Jabbar/

RINGTIMES BANYUWANGI - Gempa yang sempat melanda provinsi Sulawesi Barat pada 15 januari 2021 membuat kondisi puluhan ribu vaksin Sinovac jadi pertanyaan ditengah publik.

Usai dilanda Gempa bermagnitudo 6,2 tersebut, Sulawesi Barat mengalami sejumlah kesulitan terutama dalam penanganan Covid-19 dimana kondisi puluhan ribu dosis vaksin Sinovac dipertanyakan banyak orang.

Gempa yang terjadi di Mamuju dan Majene Sulawesi Barat itu terjadi ditengah program vaksinasi yang akan digalakkan pemerintah di pertengahan bulan Januari 2021 lalu. Gempa membuat kondisi dosis vaksin Sinovac menjadi pertanyaan soal pengamananya.

Baca Juga: Efek Samping Vaksin Sinovac, Ganjar Pranowo Langsung Merasa Lapar

Mengkonfirmasi akan melakukan pengecekan kondisi dosis vaksin Sinovac, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dr Alief Satria mengatakan jika beberapa pejabat di Kementerian Kesehatan (Kemenkes)beserta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia akan mengunjungi dan melakukan pengecekan terhadap kondisi dosis vaksin di Majene dan Mamuju.

Berkunjungnya pejabat Kemenkes dan BPOM ke Sulawesi Barat tersebut untuk memastikan jika kondisi vaksin Sinovac diwilayah sekitar aman mengetahui Sulawesi Barat sempat dilanda gempa besar pada 15 Januari 2021 lalu.

“Sudah ada koordinasi terkait vaksin, besok Sekertaris Dirjen Kementerian Kesehatan akan turun bersama pihak Badan POM. Dia akan melihat kondisi vaksin yang ada, khususnya di Mamuju,” ungkap dr Alief yang dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Antara 22 Januari 2021.

Baca Juga: Positif Covid-19 Usai Vaksinasi Sinovac, Kemenkes Buka Suara Soal Bupati Sleman

Sebelumnya dikonfirmasi jika Dinas Kesehatan Sulawesi Barat menerima jatah vaksin Covid-19 di provinsi sejumlah 10.960 dosis yang pada tahap awal langsung didistribusikan ke wilayah Mamuju dan Majene.

Atas dosis sejumlah lebih dari 10 ribu vaksin Sinovac tersebut, Kemenkes dan BPOM akan melakukan pengecekan pada gudang farmasi tempat penyimpanan vaksin di Sulawesi Barat.

Tak hanya itu, pihak BPOM serta Kemenkes juga berencana mendatangi Majene serta Mamuju untuk melihat kondisi vaksin yang sudah sampai di kedua wilayah tersebut.

Dijelaskan jika ada vaksin yang rusak akibat kejadian gempa tersebut, maka pihak terkait akan segera mengganti vaksin dengan dosis baru sesuai dengan jumlah yang dicanangkan di Provinsi Sulawesi Barat.

Baca Juga: Sebut Mata Duitan, WHO Sindir Pembuat Vaksin Covid-19 Tak Berhati Nurani

“Mereka yang akan menentukan, kalau vaksin baik-baik saja tentu tidak akan diganti. Harus segera makanya saya mengkoordinasikan dengan pihak Mamuju, ini tidak boleh lama karena pandemi berjalan terus,” jelas dr Latif.

dr Latief mengatakan mengenai kondisi vaksin yang rusak atau tidak, akan ditentukan oleh Kemenkes bersama BPOM RI. Ia juga menjelaskan jika vaksinasi harus segera dilakukan mengingat pandemi masih terus bergulir.

Baca Juga: Cek Fakta, Vaksin Covid-19 Bisa Membuat Wanita Mandul

Bukan hanya itu, dr Latief juga menungkapkan koordinasi akan terus dilakukan pihaknya kepada daerah-daerah terkait usai gempa mengenai pelaksanaan vaksinasi yang harus segera terimplementasi tersebut.***

Editor: Indah Permata Hati

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler