Ungkap PDIP Sarang Koruptor, Rocky Gerung: Dari Masiku Bansos Segala Macam

28 Februari 2021, 21:05 WIB
Pengamat politik Indonesia, Rocky Gerung. /YouTube Rocky Gerung Official

RINGTIMES BANYUWANGI – Rocky Gerung yang merupakan pengamat politik selalu menjadi sorotan saat mengeluarkan pernyataannya. Kali ini ia membahas kaitan PDIP dengan kasus korupsi Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yakni Nurdin Abdullah.

Nurdin Abdullah yang merupakan kader PDIP itu sudha ditetapkan tersangka oleh KPK akibat kasus dugaan suap pengadaan proyek infrastruktur Sulsel. Hal itu membuat Rocky gerung menyematkan pernyataan.

Rocky Gerung sangat yakjin jika Nurdin Abdullah secara sadar masuk dalam partai PDIP yang disebutnya sebagai sarang koruptor saat mencalonkan diri sebagari Gubernur Sulsel.

"Dia betul-betul dengan sadar masuk ke sarang koruptor," ucapnya.

Baca Juga: 4 Bansos Ini Cair Bulan Maret 2021, Cek Syaratnya Sekarang

Rocky Gerung juga menyampaikan spekulsinya jika Nurdin Abdullah bukan ingin bersarang di partai PDIP melainkan tersasar karena ambisi berlebihan untuk menjabat Gubernur Sulsel sehingga masuk ke partai PDIP.

"Harusnya kan ada semacam evaluasi, potensial gak nih partai untuk korupsi, tapi begitulah kalau ketamakan itu dari awal memang diniatkan," tuturnya seperti dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dan dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Minggu, 28 Februari 2021.

Artikel ini sudah diterbitkan sebelumnya di Bekasi.pikiran-rakyat.com dengan judul Sebut PDIP Sarang Koruptor, Rocky Gerung: Pasti Nurdin Abdullah Cari Partai yang Mudah Dapat Tiket

Rocky Gerung juga menyampaikan jika Nurdin Abdullah sengaja mencari partai yang yang membuatnya mudah memperoleh tiket untuk memuluskan perjalanan menjadi Gubernur Sulsel itu.

Rocy Gerung juga menyebut Nurdin Abdullah paham jika tiket enuju PDIP mahal sehingga akan menghalalkan segala cara untuk mengembalikan uang yang dihabiskannya.

"Nah tiket menuju partai itu setara dengan jumlah uang yang tersedia, jadi dia tahu bahwa PDIP partai besar tapi konsekuensinya tiketnya mahal, akibatnya ya ini, dia mesti balikin lagi semua uang beli tiket itu dengan mengkhianati pesan publik ketika dia kampanye," ungkapnya.

Lebih lanjut Rocky Gerung menyebut jika kasus itu menyangkut hak nelayan yang pasirnya ditambang untuk kepentingan Makassar New Port yang menyebabkan kemiskinan di pulau tersebut

Baca Juga: Tifatul Sembiring Komentari OTT KPK Terhadap Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah

Rocky Gerung mengaku mengikuti persoalan ini sejak lama karena dirinya selalu peduli tentang lingkungan.

Diketahui jika partai pengusung Nurdin Abdullah pada saat maju sebagai Gubernur Sulsel ada tiga, yakni PDIP 8 kursi, PKS 8 kursi, dan PAN 7 kursi.

"Kita tahu bahwa PAN dan PKS pada pemilu-pemilu yang lalu beroposisi pada kekuasaan, saudara Nurdin pada waktu itu tentu butuh dukungan tiga partai besar, tetapi poin dia adalah ketika dia memilih, dia mesti pro oposisi atau pro-presiden Jokowi kan pada waktu itu," ucapnya.

"Jadi kalau dibilang PKS dan PAN, tentu saja dia akan menghindar dari partai tersebut kendati dia beli tiket mereka juga, karena dia tidak ingin beroposisi, logikanya kan begitu," sambungnya.

Kemudian Rocky Gerung juga menyebut jika ia menyematkan kata Sarang koruptor karena netizen yang melakukannya.

Baca Juga: MUI Desak Penahanan Jokowi, Rocky Gerung: Dua Minggu Kedepan Ada Pemanasan Politik

"Sebetulnya, saya menyebut sarang koruptor karena netizen bilang begitu juga, saya cuman ngikutin netizen ya, kan saya gak bisa bilang hal lain, nanti saya justru mengacaukan cara berpikir netizen publik yang sudah menganggap dari awal sequences ini, dari Masiku, bansos segala macam, maka kesimpulan publik itu gak bisa kita abaikan, bahwa PDIP adalah partai sarang koruptor," kata Rocky Gerung.***(Ghiffary Zaka/PR Bekasi)

Editor: Indah Permata Hati

Sumber: PR Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler