Ini Sosok di Balik Ajakan Kudeta Partai Demokrat Terhadap Gatot Nurmantyo, Mantan Kader PD

12 Maret 2021, 15:30 WIB
Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo bongkar sosok yang mengajak melakukan kudeta Partai Demokrat. /Facebook.com/Gatot Nurmantyo Soewantyo

RINGTIMES BANYUWANGI – Mantan Panglima TNI, Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo baru-baru ini telah mengaku sempat ditawari untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo menjelaskan jika dirinya diajak untuk menggulingkan Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melalui Kongres Luar Biasa (KLB) yang terjadi di Sumatera Utara.

Dirinya membeberkan, siapakah sosok yang mengajaknya untuk ikut dalam aksi kudeta Partai Demokrat tersebut.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Memberi Solusi Krisis Air Bersih di NTT

Dalam keterangannya, Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo menyebut orang tersebut adalah orang yang sama-sama membangun Partai Demokrat bersama Susilo Bambang Yudhoyono.

"Orang ini adalah yang sama-sama membangun Partai Demokrat, bersama-sama membantu SBY," kata Gatot, dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari channel YouTube Najwa Shihab, pada Rabu, 10 Maret 2021.

Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo juga menjelaskan jika orang yang dimaksudnya tersebut merupakan sosok mantan kader Partai Demokrat yang kemudian ingin mengabdi untuk Partai dari luar.

Baca Juga: Tanggapi Kudeta Demokrat, Gatot Nurmantyo Mengaku Ditawari Jadi Ketum dengan Syarat Ini

“Pada saat akhir jabatan Pak SBY beliau lapor kepada Pak SBY bahwa saya akan keluar dari partai, dan saya mengabdi dari luar,” lanjut Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo.

Kemudian Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyomenjelaskan sesaat ketika kabar tentang adanya KLB di Sumut itu berhembus, sosok tersebut kembali mendatanginya.

"Ketika ada informasi tentang KLB, datang kepada saya, terus saya sampaikan coba dalami lagi," ucapnya.

Baca Juga: Soal Kudeta Demokrat, Marzuki Alie: Orang Punya Alasan Ikut dalam KLB PD

Dalam perbincangannya tersebut, sosok yang mengajak Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo untuk mengkudeta Partai Demokrat itu menjelaskan langkah apa saja yang akan dilakukan.

“Yang pertama adalah mosi tidak percaya atas kepemimpinan AHY, yang kedua baru pemilihan. Saya jamin kalau terjadi pemilihan Pak Gatot menang,” ujar Gatot menirukan apa yang disampaikan sosok tersebut kepadanya.

Setelah menyampaikan proses yang akan dilakukan untuk melakukan kudeta tersebut, Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo kemudian menjelaskan jika baginya hal itu tidak sesuai dengan moralitas dan etika.

Baca Juga: Sebut KPK Tak Berani Pada Anies Baswedan, Ferdinand Hutahaean: Tak Mungkin Penyidik Bodoh

Ajakan tersebut tentu ia tolak, apalagi mengingat jasa Pak SBY terhadap dirinya ketika masih menjadi anggota TNI.

“Saya harus menurunkan AHY, hal itu tentu moralitas dan etikanya tidak bisa,” ujar Gatot Nurmantyo.

“Saya dari Brigjen, Mayjen jamannya Pak SBY, kemudian bintang tiga sampai jabatan Pangkostrad juga jamannya Pak SBY, jadi moral dan etika saya tidak mungkin," tutup Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo. ***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler