Sebut SBY Terpilih Sebagai Presiden Bukan Karena Prestasi, Teddy: Kambing pun Bisa

12 Maret 2021, 19:11 WIB
Teddy Gusnaidi sebut SBY jadi presiden bukan karena prestasi* /Tangkap layar YouTube.com/Indonesia Lawyers Club

RINGTIMES BANYUWANGI – Teddy Gusnaidi yang merupakan seorang Dewan Pakar PKPI meyakini bahwa terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden RI pada tahun 2004 bukan karena prestasi yang dimilikinya sebagai seorang Jenderal TNI.

Ia bahkan sampai yakin, bahwa siapapun termasuk seekor kambing pun bisa terpilih untuk memimpin negara Indonesia, tidak hanya SBY.

"2004 jangankan SBY, kambing aja bisa jadi Presiden jika mencalonkan diri," tuturnya.

Hal tersebut menurutnya dapat terjadi karena kondisi yang terjadi adalah sama dengan Pilkada DKI yang saat itu dimenangkan oleh Anies Baswedan.

Baca Juga: Pikiran Rakyat Media Network Lahirkan Para Penguji UKW

Baca Juga: Satu Tahun Ringtimes Banyuwangi, Bangga Bersama Pikiran Rakyat Media Network

"Karena saat itu kejadiannya seperti Pilkada DKI yang dimenangkan Anies," ujar Teddy.

Dirinya pun menyampaikan bahwa terpilihnya SBY sebagai Presiden RI pada tahun 2004 bukan karena prestasi dan bukan juga karena popularitas.

"SBY dipilih bukan karena prestasinya, SBY tidak populer saat itu," ungkapnya.

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiran Rakyat Bekasi dengan judul Sebut SBY Dipilih Bukan Karena Prestasi, Teddy: 2004 Jangankan Dia, Kambing Aja Bisa Jadi Presiden

Menurutnya, masyarakat Indonesia memilih SBY  karena kasus Jenderal anak-anak yang diucapkan oleh almarhum Taufik Kiemas.

Baca Juga: Sebut AHY dan SBY Kebakaran Jenggot Soal KLB Demokrat, Teddy Gusnaidi: Emang Amatiran

Perlu diketahui, Taufik Kiemas dahulu pernah mengucapkan kalimat pedas kepada SBY. 

2004 jangankan SBY, Kambing aja bisa jadi Presiden jika mencalonkan diri. Karena saat itu kejadiannya seperti Pilkada DKI yang dimenangkan Anies.

SBY dipilih bukan karena prestasinya, SBY tidak populer saat itu. Dia dipilih rakyat karena kasus Jenderal kekanakan-kanakan.. https://t.co/FJrLNAU0Oy— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) March 12, 2021

Saat menjelang pemilu 2004, SBY juga menyatakan bahwa dirinya ingin maju sebagai calon presiden pada pemilihan presiden. 

Baca Juga: SBY Mengaku Tak Pernah Rusak Partai Lain, Priyo Sambadha Ungkap Hal Sebaliknya

Megawati dibuat kecewa dengan pernyataan tersebut karena secara etika politik, SBY harusnya mundur dari jabatan menko polkam.

Sekretaris Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Sudi Silalahi menyampaikan keluhan SBY yang tidak pernah diajak rapat kabinet di tengah memanasnya situasi politik.

Mendengar pernyataan itu, Taufik Kiemas lantas bersuara lantang.

"Mestinya dia (SBY) datang ke Ibu Presiden, tanya, kok enggak diajak (rapat kabinet). Bukannya ngomong di koran, seperti anak kecil. Masa jenderal bintang empat takut ngomong ke presiden," ucapnya.

Melalui buku biografinya, Taufik Kiemas mengaku, kata-kata itu diucapkannya sebagai teguran seorang sahabat atau teguran kekeluargaan. 

Baca Juga: Sindir Sekjen PDIP, Yan A Harahap Sebut SBY Tak Layak Dibandingkan dengan Megawati

Pernyataan ini yang banyak dianalisis membuat nama SBY melambung. SBY seakan-akan sebagai pihak yang teraniaya akibat pernyataan itu.

Ucapan tersebut sempat membuat hubungannya renggang, tapi keduanya kembali dekat usai pemilu.

Dukungan SBY terlihat jelas saat Taufik Kiemas berniat menjadi ketua MPR.

Dengan jabatannya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, SBY menginstruksikan kadernya di DPR untuk memilih Taufik Kiemas secara aklamasi.

Sejak itu, keduanya kerap melakukan pertemuan dan diskusi. Mulai dari pertemuan di Gedung Parlemen, Senayan hingga bertandang ke Istana Negara.*** (Ghiffary Zaka/Pikiran Rakyat Bekasi)

 

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler