Demokrat Kubu AHY: Moeldoko itu Fosil Fasis, Dulu Datangi SBY Sekarang Ambil Paksa Demokrat

29 Maret 2021, 14:30 WIB
KSP Moeldoko dengan Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik. ///instagram.com/@dr_moeldoko dan //twitter.com/@RachlanNashidik

RINGTIMES BANYUWANGI – Kader Partai Demokrat, Rachland Nashidik kembali berikan kritiknya terhadap Kepala Staf Presiden (KSP) yang juga menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat versi KLB, Moeldoko.

Dirinya bahkan menyebut jika Moeldoko merupakan seorang fosil fasis, jika dilihat dari apa yang ia lakukan sampai mengambil alih Partai Demokrat.

Kritik kerasnya terhadap Moeldoko tersebut ia sampaikan di Akun Twitter pribadinya, @RachlanNashidik pada Senin, 29 Maret 2021.

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Baca Juga: Dapat Sinyal Soal Gagalnya Kudeta Demokrat, Andi Arief: Waspadai Jurus Gila Kubu Moeldoko

Rachland Nashidik menyatakan jika sosok Moeldoko sejatinya pernah dituding melakukan sebuah intimidasi terhadap jamaah Ahmadiyah menggunakan tantara.

“Moeldoko ini fosil fasis. Di jaman demokrasi dan TNI tak berpolitik, dia dituding gunakan tentara mengintimidasi jemaat Ahmadiyah,” ujar Rachland Nashidik, dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari akun Twitter pribadinya pada Senin, 29 Maret 2021.

Selain itu, Rachland juga menjelaskan jika dulunya Moeldoko pernah mendatangi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan menggunakan seragam lengkap Panglima TNI untuk mengusulkan sosok Marzukie Alie menjadi Sekjen Partai Demokrat.

“Berseragam lengkap Panglima TNI, dia datangi SBY untuk usul Marzuki Alie jadi Sekjen Demokrat. Kini sebagai KSP, dia berkomplot ambil paksa Demokrat,” lanjut dia.

Baca Juga: Demokrat: Tuduhan Moeldoko Soal Problem Ideologis Adalah Hinaan Terbuka Kepada SBY, Keji

Baca Juga: Moeldoko Untuk Pertama Kalinya Buka Suara Soal Kisruh Demokrat, Beberkan Alasan Mau Kudeta Demokrat

Sebelumnya, Rachland Nashidik juga memberikan komentarnya terkait tuduhan Moeldoko soal adanya problem Ideologis di internal Partai Demokrat.

Selain itu, Rachland Nashidik juga mengatakan jika tuduhan tersebut seolah menjadi hinaan terbuka bagi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Tuduhan @GeneralMoeldoko seolah ada problem ideologis di Partai Demokrat yang membahayakan NKRI bukan saja hinaan terbuka pada Presiden RI ke-6 tapi juga kepada banyak kader Demokrat yang sudah dan sedang mengabdi di pemerintahan,” Tegas dia.

Seperti diketahui, sebelumnya Moeldoko untuk pertama kalinya buka suara setelah menghilang pasca “kudeta” Partai Demokrat kubu AHY.

Moeldoko mengatakan alasannya mau menerima pinangan untuk memimpin Partai Demokrat meski saat itu, Partai Demokrat masih memiliki Ketum resmi, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Moeldoko mengatakan jika saat ini telah terjadi perubahan arah demokrasi di internal Partai Demokrat.

Selain itu, Moeldoko juga menyampaikan jika saat ini juga sedang terjadi sebuah situasi khusus dalam dunia politik di Indonesia.

“Ada situasi khusus dalam perpolitikan Nasional, yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024,” ujar Moeldoko dalam video yang ia unggah di Instagram pribadinya.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler