Sebut Bom Bunuh Diri Hanya Jebakan, Teddy Gusnaidi: Pelaku Terjerat Ilmu Gendam

29 Maret 2021, 18:40 WIB
Anggota polisi berjada di ruas jalan menuju Gereja Katedral Makassar yang menjadi lokasi ledakan bom di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam mengatakan ledakan bom di gereja tersebut mengakibatkan satu korban tewas yang diduga pelaku bom bunuh diri serta melukai sembilan orang jemaat dan petugas gereja. /ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/foc/

RINGTIMES BANYUWANGI – Bom bunuh diri yang dilakukan oleh sepasang suami istri di Makassar sempat membuat publik heboh.

Aksi ledakan bom yang terjadi di depan Gereja Katedra, Makassar itu bukan hanya menyisakan potongan tubuh pelaku namun juga korban sekitar kejadian yang ikut terluka.

Hingga kini dipastikan sudah ada 14 orang yang menjadi korban luka akibat ledakan bom bunuh diri. Atas hal itu, Teddy Gusnaidi menyebut jika pelaku hanya dijebak dalam tragedi naas itu.

Baca Juga: Polri Berhasil Tangkap 13 Teroris Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar

Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) itu menyebutkan jika teror bom bunuh diri itu terjadi karena suatu hal.

Teddy Gusnaidi menyebut jika ada dua analisa mengenai ledakan bom yang terjadi di depan Gereja Katedral di Makassar itu.

Teddy Gusnaidi bahkan menyebut jika pelaku bom bunuh diri tak sadar mengenai bom yang dibawanya dalam tas. Menurutnya, pelaku yang merupakan sepasang suami istri itu dijebak.

“Analisis gue, Pelaku Bom bunuh diri itu tidak menyadari kalau ada bom di tas atau motornya. Mereka dijebak,” kata Teddy Gusnaidi sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dan dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Twitter @TeddyGusnaidi, Senin, 29 Maret 2021.

Baca Juga: Setelah Ledakan Bom, Indigo Roy Kiyoshi Meramal Akan Terjadi Peristiwa Besar di 2021

Artikel ini sudah diterbitkan sebelumnya di Bekasipikiran-rakyat.com dengan judul Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Tak Sadar Ada Bom di Tasnya, Teddy Gusnaidi: Mereka Dijebak

Teddy Gusnaidi juga menjabarkan bahwa alasan dbalik teror bom tak pernah dilakukan langsung oleh petinggi terorisnya.

“Kenapa? Karena kalau benar "Jihad" langsung masuk surga dan ketemu bidadari. Udah duluan pimpinan mereka yang "Jihad". Orang-orang mesum itu udah pasti berebutan mati,” ucap Teddy Gusnaidi.

“Bisa saja pelaku itu disuruh ke sana untuk berdebat dengan orang-orang di gereja tentang agama. Itu bagian dari doktrin "Jihad”,” tutur Teddy Gusnaidi.

Menurutnya, setiap pelaku pasti takut akan kematian.

Baca Juga: Polri Berhasil Tangkap 13 Teroris Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar

“Sampai di sana, bom diledakan dari jarak jauh. Karena semesum-mesumnya para pelaku, tetap saja mereka takut mati,” ucap Teddy Gusnaidi.

Kemudian Teddy Gusnaidi juga menyampaikan analisa keduanya yang menyebut jika pelaku bisa saja digendam.

“Analisis kedua, ini adalah gendam. Sudah jadi rahasia umum, para teroris yang berkedok agama, 100 persen adalah orang-orang yang menyembah ilmu hitam,” ujar Teddy Gusnaidi.

Lebih lajut, ia menyebut jika pelaku teroris dalam ledakan bom mati karena pengaruh sihir.

“Orang-orang yang membawa bom untuk bunuh diri adalah orang-orang bodoh yang terkena gendam. Mereka mati dalam pengaruh sihir,” kata Teddy Gusnaidi.

Polisi bahkan telah mengkonfirmasi jika dua pelaku bom bunuh diri itu merupakan sepaasang suami istri yang baru saja menikah sekitar enam bulan.***(Rulfhi Alimudin/PR Bekasi)

Editor: Indah Permata Hati

Sumber: PR Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler