Perkiraan Posisi KRI Nanggala 402 Diam Tanpa Suara, Mayjen Achmad: Hanya Sonar yang Bisa Ditangkap

23 April 2021, 16:16 WIB
TNI memperkirakan KRI Nanggala 402 kini sedang berada dalam posisi diam, namun tak ada suara yang bisa ditangkap. /Twitter @JurnalMaritim/

RINGTIMES BANYUWANGI – Posisi kapal selam KRI Nanggala 402 kini sudah bisa diperkirakan oleh TNI dan sedang berada dalam posisi diam.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen), Mayjen Achmad Riad menyampaikan hal tersebut dalam  jumpa pers yang dilaksanakan pada Jumat, 23 April 2021.

Dari posisi yang diduga menjadi titik kapal selam KRI Nanggala 402 tersebut berada, tim pencarian justru tidak bisa menangkap suara apapun, padahal ia diperkirakan dalam posisi diam.

Mayjen Achmad Riad menambahkan, kini telah dilakukan penyisiran KRI Nanggala 402 di Perairan Bali.

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Ia juga tidak menutup memungkinan adanya kapal selam yang terbawa oleh arus bawah laut yang berada di sekitar wilayah yang diperkirakan itu.

“Karena kebetulan kapal selam sudah diam, enggak ada suara, hanya sonar yang bisa tangkap,” kata Mayjen Achmad Riad, dilansir Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News dan dikutip Ringtimesbanyuwangi.com pada 23 April 2021.

Terkait dengan luas pencarian, dia mengungkapkan bahwa adanya temuan tumpahan minyak di area tersebut membuat pihaknya masih berkonsentrasi di wilayah Bali Utara.

Untuk melakukan pencarian KRI Nanggala 402, TNI telah mengerahkan 21 KRI, termasuk KRI Alugoro.

Baca Juga: Setelah Hilang 21 Jam, Kontak dengan Kapal Selam TNI Nanggala-402 Akhirnya Bisa Dilakukan

Selain itu, pihak Kepolisian juga turut membantu, dengan menyediakan empat kapal yang dilengkapi dengan ROV atau unit drone dan senar dua dimensi.

Sedangkan untuk bantuan dari negara lain, Mayjen Achmad Riad memperkirakan bantuan akan tiba pada sore ini.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-rakyat.com dengan judul Posisi KRI Nanggala 402 Diperkirakan Diam dan Tidak Ada Suara

“MV Swift Rescue (Singapura) harapan kita mudah-mudahan sore atau malam tiba, kemudian MV Mega Bakti (Malaysia) dalam perjalanan, MV Ballarat dari Australia, kemudian (HMAS) Sirius Australia, dan satu kapal India,” tuturnya.

Mayjen Achmad Riad juga berharap bantuan pesawat Poseidon yang datang dari Amerika Serikat akan segera sampai.

“Dan kita harapkan pesawat Poseidon bisa juga segera merapat,” ucapnya.*** (Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler