Gugur Sebagai Prajurit Hiu Kencana di KRI Nanggala, Sang Ayah: Ganti dengan Nyawa Saya

27 April 2021, 14:52 WIB
Sang ayah dari Serda Dwi Nugroho Yogianto yang merupakan salah satu awak KRI Nanggala mengungkapkan kesedihan atas putranya yang gugur /Tangkap layar YouTube.com/Musyafa Musa

RINGTIMES BANYUWANGI – Seluruh awak KRI Nanggala yang dinyatakan gugur dalam menjalankan tugas meninggalkan kisah sedih bagi keluarga korban.

Salah satunya sang ayah dari Serda Dwi Nugroho Yogiyanto, yakni Sudiyanto usia 68 tahun yang beralamat di desa Sumbergirang, Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Jawa Tengah.

Serda Dwi Nugroho Yogiyanto diketahui berusia 40 tahun dan merupakan seorang bintara kesehatan di KRI Nanggala-402.

Sang ayah mengungkapkan bahwa sejak kecil sang putra telah bercita-cita sebagai anggota TNI, seperti yang dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari YouTube MusyafaMusa pada 27 April 2021.

Baca Juga: Benarkah Roh Orang meninggal Kembali ke Rumah Ketika Ramadan? Simak Penjelasannya

Dia mengatakan bahwa Serda Dwi Nugroho Yogiyanto sempat gagal masuk di angkatan darat dan angkatan udara. Kemudian sekitar tahun 2001, putranya diterima sebagai angkatan laut.

Sudiyanto masih mengharapkan putranya selamat dari insiden KRI Nanggala-402, tetapi meskipun dalam kondisi tidak selamat, dia merasa bangga karena telah gugur sebagai prajurit bangsa.

“Diketemukanlah istilahnya dalam keadaan gimanapun, umpama Tuhan sudah menghendaki begitu ya jasadnya semoga ditemukan, kalau ada mukjizat semoga selamat dengan kru lain,” kata Sudiyanto.

Sudiyanto juga mengatakan bahwa dia bangga dengan Serda Dwi Nugroho Yogiyanto karena tidak mati dengan sia-sia.

Baca Juga: Sarwendah Bantah Isu Anak Kandungnya Cemburu ke Betrand Peto: Gak Ada Kecemburuan

Dia merasa kehilangan atas gugurnya putra kesayangannya tersebut, meskipun begitu dia berusaha tabah dalam menghadapi kenyataan yang dihadapi.

Sudiyanto mengungkapkan bahwa ia terkahir bertemu dengan putranya saat idul adha tahun lalu. Dia juga menyampaikan jika nyawa bisa digantikan, dia sanggup bertukar nyawa dengan putranya.

“Biar yang masih muda itu bisa melanjutkan kehidupan selanjutnya, karena seperti ini kan saya sudah usia udzur, mau kemana lagi,” ujar Sudiyanto.

“Kalau bisa diganti, saya ganti dengan nyawa saya, kalau bisa,” katanya menambahkan dengan raut muka sedih.

Baca Juga: Putra Awak KRI Nanggala 402: Harapan Saya Bisa Bergabung dengan Angkatan Laut Juga

Sebelumnya KRI Nanggala dilaporkan hilang kontak pad Rabu (21/4) dinihari di perairan Bali. Seluruh awak kapal yang berjumlah 53 orang dinyatakan gugur.

Diketahui KRI Nanggala ditemukan karam di kedalaman 838 meter dalam kondisi terbelah menjadi tiga bagian.

Hingga saat ini pengangkatan KRI Nanggala-402 hingga evakuasi medis korban awak KRI Nanggala-402 masih terus dilakukan.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler