Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi Menanggapi Kasus Pembunuhan Balita

8 Maret 2020, 12:45 WIB
ILUSTRASI pembunuhan, darah.* /PIXABAY/

 

RINGTIMES-Saat ini masyarakat Indonesia tengah dihebohkan dengan pembunuhan terhadap balita, APA (5) yang dilakukan oleh seorang gadis remaja NF (15).

NF yang masih duduk di bangku sekolah ini tega menenggelamkan APA ke dalam bak mandi sehingga membuat balita tewas.

Atas kasus pembunuhan tersebut, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang kerap disapa Kak Seto, memberikan tanggapannya.

Kak Seto juga menyayangkan anak-anak yang sudah terlanjur kecanduan gadget. Kendati gadget memiliki manfaat, menurutnya gadget juga dapat membahayakan pertumbuhan Psikologi anak.

"Ya memang sangat menyedihkan, sangat juga mengerikan ya, sampai anak sangat terpengaruh oleh paparan YouTube.

Baca Juga: Tujuh Tahun Berlalu, Wanda Hamidah Ungkap Hubungannya dengan Raffi Ahmad

"Nah inilah kembali bagaimana lingkungan memberdayakan anak yang sering begitu sangat tergantung pada alat yang bernama gadget tadi.

"Bahwa gadget ada manfaatnya tetapi juga banyak bahayanya, nah bahayanya antara lain tadi melalui tayangan YouTube.

"Dengan mudah dia bisa mengakses berbagai informasi, termasuk informasi mengenai tindakan kekerasan dan kejahatan," ucap Kak Seto.

Menurut Kak Seto, penting untuk Rukun Tetangga (RT) membentuk sebuah seksi baru yakni, Seksi Perlindungan Anak.

Hal tersebut dinilai dapat memberdayakan masyarakat untuk peduli pada pengasuhan dan pendidikan anak.

Baca Juga: Lion Buka Rute Jakarta-Banyuwangi Berkapasitas 189 Kursi

"Makanya itu yang kembali kami gelorakan supaya setiap sampai tingkat yang paling awal yaitu RT, Rukun Tetangga itu dibentuk yang namanya seksi perlindungan anak.

"Jadi kalau pengurus RT ada ketua RT, sekretaris RT, ketua seksi kan, biasanya seksi hanya Seksi Kebersihan, lalu Seksi Keamanan, mungkin Seksi Acara, nah perlindungan anak sering dilupakan.

"Dengan adanya Seksi Perlindungan Anak, itu memberdayakan masyarakat untuk peduli pada pengasuhan dan pendidikan anak di wilayahnya masing-masing.

"Dengan pemberdayaan dibentuknya Seksi Perlindungan Anak tingkat Rukun Tetangga bisa disingkat Sparta, maka kekerasan bisa semakin ditekan," ujar Kak Seto.

Kak Seto menambahkan, inti dari dibentuknya Seksi Perlindungan Anak adalah untuk menghidupkan komunikasi yang terjadi di dalam sebuah keluarga.

Baca Juga: Jare Baehaki: Oleh Wedi Nang Corona, Tapi Lebih Wedio Nang Emak Riko

"Intinya supaya menghidupkan komunikasi di dalam keluarga, jadi sering anak terlantar, anak sendirian, bukan hanya yang tidak mampu yang terlantar, yang mampu juga bisa.

"Akhirnya mereka larinya ke mana, ke gadget, yang paling ramah anak.

Kak Seto menambahkan, inti dari dibentuknya Seksi Perlindungan Anak adalah untuk menghidupkan komunikasi yang terjadi di dalam sebuah keluarga.

"Intinya supaya menghidupkan komunikasi di dalam keluarga, jadi sering anak terlantar, anak sendirian, bukan hanya yang tidak mampu yang terlantar, yang mampu juga bisa.

"Akhirnya mereka larinya ke mana, ke gadget, yang paling ramah anak.

Baca Juga: PSSI: GBK Perlu Direnovasi Untuk Gelar Piala Dunia U-20 2021

"Orang tua sering tidak peduli, nah ini yang akan banyak terjadi kalau kita tidak segera bertindak," tambahnya***

 

Sumber: pikiran-rakyat.com dengan judul Tanggapi Kasus Gadis Remaja Bunuh Balita di Sawah Besar, Kak Seto Minta Ada Seksi Perlindungan Anak di Tingkat RT 

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler